Isi Artikel Utama

Rani Ardiani
Fahma Shufyani
Syati Manaharawan Siregar
Ali Affan Silalahi

Page: 187-195

Abstrak

Pendahuluan: Talas memiliki beberapa senyawa yang dapat mempercepat penyembuhan luka, seperti flovanoid, fenol, dan saponin. Senyawa ini bertindak sebagai antibiotik alami, membersihkan luka dengan sifat antibakterial dan antifungalnya. Oleh karena itu, tanaman ini dapat membantu proses penyembuhan luka. Tanin, di sisi lain, memiliki kemampuan untuk menciutkan pembuluh darah dan mengurangi pendarahan di daerah luka, mengurangi infeksi dan membantu penyembuhan luka selama fase inflamasi. Salah satu faktor penyembuhan luka, vitamin C membantu memperkuat dinding pembuluh darah, terutama di daerah yang luka, untuk menjaga suplai darah tetap ada di sana dan membantu mempercepat sistensis kolagen selama proses penyembuhan luka. Lektin, zat yang dapat mempercepat penutupan luka dengan membantu regenerasi sel lebih baik. Tumbuhan araceae memiliki banyak manfaat bagi masyarakat, seperti dapat digunakan sebagai sumber makanan dengan mengambil umbinya, atau dapat digunakan sebagai tanaman hias yang menghiasi pekarangan. Talas juga digunakan sebagai obat-obatan di dalam dan di luar tubuh. Hampir semua organ tumbuhan talas diolah menjadi obat-obatan, dan organ umbi, kulit batang, dan akarnya ditumbuk dan kemudian diterapkan pada kulit untuk menyembuhkan luka atau memar. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek penyembuhan luka sayat dari sari batang daun talas (Colocasia esculenta L) schoot pada tikus jantan (rattus nervegicus). Metode: Penelitian ini menggunakan metode eksperimental, yang meliputi pengambilan sampel, pembuatan sari batang daun talas dengan konsentrasi 2%, 4%, 6%, uji evaluasi salep dan uji aktivitas penyembuhan luka sayat terhadap tikus putih yang dikelompokan menjadi 5 kelompok dengan masing-masing kelompok terdiri dari 3 tikus. Analisis statistik meliputi uji one way ANOVA untuk melihat ada tidaknya perbedaan signifikan antar kosentrasi dengan penyembuhan luka sayat tikus Jantan putih. Hasil: Penelitian yang dilakukan menunjukan bahwa F1 (kosentrasi 2 %) dapat menyembuhkan tikus pada hari ke- 10 F2 (kosentrasi 4%) kesembuhan tikus pada hari ke-8, F3 (kosentrasi 6 %) kesembuhan luka sayat pada hari ke-7, kontrol positif (Betadine salep) kesembuhan tikus semua dihari ke-7. Kesimpulan: Sari batang daun talas (Colocasia esculenta L) Schoot dapat diformulasikan dalam sediaan salep untuk penyembuhan luka sayat tikus putih jantan (Rattus norvegicus), dengan kosentrasi yang paling efektif adalah konsentrasi 6% karena mampu menyembuhkan luka sayat yang paling cepat diantara konsentrasi yang lainnya.

Unduhan

Data unduhan belum tersedia.

Rincian Artikel

Cara Mengutip
Ardiani, R., Shufyani, F., Siregar, S. M., & Silalahi , A. A. (2025). Formulasi salep sari batang daun talas (Colocasia esculenta L. ) schoot pada penyembuhan luka sayat pada tikus putih jantan (Rattus norvegicus). Journal of Pharmaceutical and Sciences, 8(1), 187–195. https://doi.org/10.36490/journal-jps.com.v8i1.730
Bagian
Original Articles

Referensi

Wahyuni W, Wahid H, Febriana R. Formulasi Krim Ekstrak Etanol Tangkai Daun Talas(Colocasia esculenta L.) Terhadap Luka Sayat Pada Tikus Putih (Rattus norvegicus) Galur Wistar. J Kesehat Tambusai. 2022;3(3):338–47. DOI: https://doi.org/10.31004/jkt.v3i3.5721

Wijaya BA, Citraningtyas G, Wehantouw F. Potensi Ekstrak Etanol Tangkai Daun Talas (Colocasia esculenta [L]) Sebagai Alternatif Obat Luka Pada Kulit Kelinci (Oryctolagus Cuniculus). Pharmacon J Ilm Farm. 2014;3(3):211–9.

Oktaviani DJ, Widiyastuti S, Maharani DA, Amalia AN, Ishak AM, Zuhrotun A. Review: Bahan Alami Penyembuh Luka. Farmasetika.Com (Online). 2019;4(3):44. DOI: https://doi.org/10.24198/farmasetika.v4i3.22939

Sukmawati E. Faktor - Faktor Yang Berhubungan Dengan Proses Penyembuhan Luka Post Sectio Caesaria. J Econ Bus Account Ventur. 2018;21(10):1–9. DOI: https://doi.org/10.14414/jebav.v21i10.1122

Adriana E, Kardhinata Eh, Hanafiah Ds. Inventarisasi Dan Identifikasi Jenis Tanaman Talas-Talasan Dari Genus Colocasia Dan Xanthosoma Di Kabupaten Deli Serdang dan Serdang Bedaga. J Agroekoteknologi. 2019;7(1,Jan):46–54.

Andri, M, Sihombing D. Efektivitas sediaan salep yang mengandung ekstrak ikan gabus (Channa striata) pada proses penyembuhan luka akut stadium II terbuka pada tikus jantan galur wistarRats. Pharm Sci Res. 2018;4(2):4. DOI: https://doi.org/10.7454/psr.v4i2.3602

Stevanie Elisabeth Davis1, Selvana S. Tulandi Olvie S. Datu1 FSDNP. Formulasi Dan Pengujian Sediaan Salep Ekstrak Etanol Daun Kembang Sepatu (Hibiscus Rosa-Sinensis L.).

Arif MZ. Formulasi Sediaan Salep Ekstrak Etanol Daun Kirinyuh (Euphatorium odoratum L.) sebagai Penyembuh Luka Terbuka pada Kelinci. J Ilm Manuntung. 2016;2(2):224–32. DOI: https://doi.org/10.51352/jim.v2i2.70

Lasut TM, Tiwow G, Tumbel S, Karundeng E. Uji Stabilitas Fisik Sediaan Salep Ekstrak Etanol Daun Nangka Artocarpus heterophyllus Lamk. Biofarmasetikal Trop. 2019;2(1):63–70. DOI: https://doi.org/10.55724/jbiofartrop.v2i1.40

V. E. Kaban, N. Nasri, K. Gurning, H. D. Syahputra, and Z. Rani, “Formulasi Sediaan Lip Cream Ekstrak Daun Miana (Coleus scuatellariodes [L] Benth.) sebagai Pewarna Alami,” INSOLOGI J. Sains Dan Teknol., vol. 1, no. 4, pp. 393–400, 2022. DOI: https://doi.org/10.55123/insologi.v1i4.719

Y. Rasyadi, D. Agustin, G. Aulia, S. Merwanta, and D. Hanifa, “Formulasi lip balm ekstrak etanol bunga kecombrang (Etlingera elatior (jack)) dan uji stabilitas menggunakan metode freeze and thaw,” Parapemikir J. Ilm. Farm., vol. 10, no. 2, pp. 54–61, 2021. DOI: https://doi.org/10.30591/pjif.v10i2.2505

K. W. Sitoastri and R. Hutabarat, “formulasi dan hedonic test (uji kesukaan) sediaan lip cream ekstrak cair natural deep eutectic solvent (nades) buah terong belanda (Solanum betaceum Cav.) sebagai pewarna alami,” Sci. J. Ilm. Sains dan Teknol., vol. 3, no. 1, pp. 820–835, 2024.

N. B. Primadani, R. Alyidrus, N. Farid, and N. Auliah, “Formulasi dan Uji Efektivitas Sediaan Lip cream dari Ekstrak Etanol Biji Buah Merah (Pandanus conoideus L) sebagai Pewarna Alami dengan Menggunakan Metode DPPH (1, 1-Difenil-2-Pikrihidrazil),” JOPS (Journal Pharm. Sci., vol. 7, no. 1, pp. 136–142, 2023. DOI: https://doi.org/10.36341/jops.v7i1.4173

R. N. Santi, E. Herawati, and N. S. S. Ambarwati, “Formulasi dan evaluasi sediaan kosmetik pewarna lipstik dari ekstrak kulit batang secang (Caesalpinia sappan L),” J. Tata Rias, vol. 10, no. 1, pp. 72–82, 2020. DOI: https://doi.org/10.21009/10.1.7.2009

Artikel paling banyak dibaca berdasarkan penulis yang sama

1 2 > >>