Formulasi sediaan pewarna pipi menggunakan pewarna alami kopigmentasi biji kesumba keling (Bixa orellana L.) dengan angkak merah
Isi Artikel Utama
Page: 1123-1130
Abstrak
Pendahuluan; kesumba keling (Bixa orellana L.) merupakan tanaman yang ditanam di perkarangan rumah atau pinggir jalan, mengandung alkaloid, flavonoid, dan karotenoid. Angkak merah merupakan produk alami yang berasal dari Cina, hasil fermentasi tradisional. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kopigmentasi biji kesumba keling dan angkak merah dalam bentuk ekstrak etanol dapat diformulasikan sebagai pewarna alami ke dalam sediaan pewarna pipi yang pada konsentrasi tertentu menghasilkan warna alami yang memenuhi persyaratan dan tidak menimbulkan iritasi pada kulit. Metode; penelitian menggunakan metode eksperimental dengan menggunakan bahan uji biji kesumba keling (Bixa orellana L.) dan angkak merah. Penelitian diawali pengambilan sampel, identifikasi tumbuhan, pengolahan simplisia, pembuatan kopigmentasi biji kesumba keling (Bixa orellana L.) dan angkak merah dengan cara maserasi menggunakan penyari etanol 96%, dilakukan skrining fitokimia. Formulasi modifikasi dasar pewarna pipi dengan perbandingan masing-masing 1:2 antara biji kesumba keling dan angkak merah dibuat dalam 3 sediaan dengan konsentrasi 3%, 6%, dan 9%, dan blanko. Pemeriksaan mutu fisik sediaan meliputi, uji dispersi warna (homogenitas), uji poles, uji stabilitas, dan uji iritasi. Hasil; hasil penelitian menyimpulkan bahwa kopigmentasi biji kesumba keling (Bixa orellana L.) dan angkak merah dalam bentuk ekstrak etanol dapat diformulasikan ke dalam sediaan pewarna pipi sebagai pewarna alami merupakan sediaan yang homogen, mudah dioleskan dan stabil selama penyimpanan 12 hari. Menghasilkan warna yang berbeda tergantung pada konsentrasi yang dikandung sediaan pada pewarna pipi. Seluruh pewarna pipi kopigmentasi ekstrak etanol biji kesumba keling (Bixa orellana L.) dan angkak merah yang dibuat tidak menyebabkan iritasi pada kulit.
Unduhan
Rincian Artikel

Artikel ini berlisensiCreative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
Referensi
Amantika, R. S., & Syamwil, R. (2021). Pemanfaatan Daun Lengkeng ( Nephelium Logan ) Untuk Pewarna Batik. 10(1). 52–56.
Alfajar, S. H., Salman, S., Zebua, N. F., & Sari, N. (2023). Studi kopigmentasi campuran ekstrak biji kesumba keling (Bixa orellana L.) dengan ekstrak angkak merah. Forte Journal, 3(1), 97-106.
Apriani, I. (2016). Pengembangan Media Belajar: Angkak Beras Merah Dan Teh (Camellia Sinensis) Sebagai Pewarna Alternatif Preparat Basah Jaringan Tumbuhan. Bioilmi: Jurnal Pendidikan. 2(1). 60.
Butar-Butar, M. E. T., Sister, S.,& Fahrudin,G., F. (2023). Formulasi dan Evaluasi Blush on Compact powder Ekstrak Daging Buah Naga (Hylocereus polyrhizus) sebagai Coloring Agent. Majalah Farmasetika, 8(1).
Chatham, L. A., Howard, J. E., & Juvik, J. A. (2020). A natural colorant system from corn: Flavone-anthocyanin copigmentation for altered hues and improved shelf life. Food chemistry, 310, 125734.
He, Y., Wen, L., Yu, H., Zheng, F., Wang, Z., Xu, X., ... & Hao, J. (2018). Effects of high hydrostatic pressure-assisted organic acids on the copigmentation of Vitis amurensis Rupr anthocyanins. Food chemistry, 268, 15-26.
Lestario, L. N., & Andini, S. (2016). Kopigmentasi Kuersetin Apel (Pyrus malus) terhadap Stabilitas Warna Ekstrak Buah Duwet (Syzygium cumini). Prosiding Konser Karya Ilmiah. 2(5). 37–42.
Mamoto, L. V., Fatimawali, F., & Citraningtyas, G. (2013). Analisis rhodamin b pada lipstik yang beredar di pasar kota manado. Pharmacon, 2(2).
Oktaviani, A. E., & Krisnawati, M. (2019). Kelayakan blush on shimmer dengan pewarna alami ekstrak buah bit berbentuk compact. Beauty And Beauty Health Education Journal, 8. 25-29.
Ramani, S., Cahaya Himawan, H., & Kurniawati, N. (2021). Formulasi Sediaan Blush on Ekstrak Kayu Secang (Caesalpiinia Sappan L) Sebagai Pewarna Alami Dalam Bentuk Powder. Jurnal Farmamedika (Pharmamedica Journal). 6(1). 1–9.
Septilita, Y. P., Almeida, M., & Rijai, L. (2022). Optimasi Basis Blush On Cream dengan Variasi Konsentrasi Asam Stearat: Optimization of Blush on Cream Base with Variations in Stearic Acid Concentrations. In Proceeding of Mulawarman Pharmaceuticals Conferences (Proc. Mul. Pharm. Conf.) (Vol. 15, pp. 194-198).
Sianipar, A. Y., Nurbaya, S., Adiansyah, A., & Sitanggang, E. P. (2020). Formulasi Sediaan Blush On Dari Sari Buah Stroberi (Fragaria Vesca L) Sebagai Perona Pipi. Jurnal Farmanesia, 7(1), 5-10.
Sosa-Martínez, J. D., Balagurusamy, N., Montañez, J., Peralta, R. A., Moreira, R. D. F. P. M., Bracht, A., & Morales-Oyervides, L. (2020). Synthetic dyes biodegradation by fungal ligninolytic enzymes: Process optimization, metabolites evaluation and toxicity assessment. Journal of Hazardous Materials, 400, 123254.
Souhoka, F. A., Hattu, N., & Huliselan, M. (2019a). Uji Aktivitas Antioksidan Ekstrak Metanol Biji Kesumba Keling (Bixa orellana L). Indo. J. Chem. Res. 7(1). 25–31.
Tarigan, M., H., Vivi, A., dan Grace, A., G. (2021). Formulation And Evaluation Of The Preparation Of Blush On Cream From Ethanol Extract Flower Kecombrang (Etlingera Elatior (Jack) R.M. Sm.). Jurnal Biosains. 7(2). 103–115.
Wulandari, D., Hanum, T., & Rangga, A. (2018). Copigmentation Effect of Catechol and Tannin on Stability of Glutinous Black Rice Bran (Oryza sativa glutinosa). Jurnal Teknologi & Industri Hasil Pertanian. 23(1). 31.