Formulasi sediaan salep sari kelopak jantung pisang kepok (Musa paradisiaca L) terhadap penyembuhan luka sayat pada tikus putih jantan (Rattuss norvegicus)
Isi Artikel Utama
Page: 1951-1959
Abstrak
Pendahuluan: Kelopak jantung pisang juga memiliki senyawa aktif seperti flavonoid, alkaloid dan saponin senyawa-senyawa aktif tersebut dianggap mampu menekan pertumbuhan suatu bakteri, Senyawa tersebut dapat digunakan untuk meningkatkan regenerasi sel-sel epidermis, dan pembentukan pembuluh darah baru sehingga dapat mempercepat penyembuhan dan penutupan luka. Tujuan penelitian ini adalah untuk efek penyembuhan luka sayat dari sari kelopak jantung pisang (Musa paradisiaca L) pada tikus putih jantan (Rattus norvegicus) serta konsentrasi berapakah yang paling efektif dalam penyembuhan luka sayat Metode penelitian ini merupakan penelitian eksperimental, meliputi pengumpulan sampel, pembuatan sari kelopak jantung pisang kepok dengan konsentrasi 2%, 4% dan 6%, uji evaluasi salep dan uji aktivitas penyembuhan luka sayat terhadap tikus putih yang dikelompokkan menjadi 5 kelompok dengan masing-masing kelompok terdiri dari 5 tikus. Analisis statistik meliputi uji one way ANOVA untuk melihat ada tidaknya perbedaan yang signifikan antar konsentrasi dengan penyembuhan luka sayat tikus Jantan putih. Hasil penelitian menunjukkan bahwa F1 (konsentrasi 2%) dapat menyembuhkan tikus pada hari ke-10, F2 (konsentasi 4%) kesembuhan tikus pada hari ke-8, F3 (konsentrasi 6%) kesembuhan luka sayat pada hari ke-7, Kontrol positif (Betadine Salep) kesembuhan tikus terjadi pada hari ke-6. Kesimpulan pada penelitian ini adalah sari kelopak jantung pisang kepok dapat diformulasikan sebagai saleb untuk penyembuhan luka sayat tikus putih Jantan (Rattus norvegicus), dengan konsentrasi yang paling efektif adalah konsentrasi 6% karena mampu menyembuhkan luka sayat yang paling cepat.
Unduhan
Rincian Artikel
Artikel ini berlisensiCreative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
Referensi
Aisah, S., Saragih, B., & Yuliani, Y. (2021). Pengaruh Formula Jantung Pisang Kepok (Musa Acuminata X Balbisiana) Dan Daging Ikan Patin (Pangasius Pangasius) Terhadap Nilai Gizi Abon. Journal of Tropical Agrifood. https://doi.org/10.35941/jtaf.2.2.2020.4290.72-78
Asyifa, T. N. (2012). Efek Pemberian Ekstrak Daun Bakau (Rhizophora apiculata) terhadap Penyembuhan Luka Sayat pada Tikus Putih Jantan (Rattus norvegicus) Galuh Sprague dawley. Universitas Lampung.
Badia, E., Wibawa, A., Yodha, M., Husada, B., Oleo, U. H., & Oleo, U. H. (2022). Formulasi Sediaan Salep Ekstrak Batang Meistera Chinensis. Warta Farmasi, 11(2), 19–28.
Ergina, S. N. dan I. D. P. (2014). Uji Kualitatif Senyawa Metabolit Sekunder Pada Daun Palado (Agave angustifolia) Yang Diekstraksi Dengan Pelarut Air Dan Etanol. J. Akad. Kim, 3(3), 165–172.
Hariningsih, Y., & Hartono, A. (2022). Formulasi Krim Ekstrak Etanol Kulit Pisang Kepok (Musa paradisiaca Formatypica) Sebagai Penyembuh Luka Bakar. Pengembangan Ilmu Dan Praktik Kesehatan. https://doi.org/10.56586/pipk.v1i2.213
Kurniawan, A. (2021). Uji Antibakteri Ekstrak Kulit Buah Pisang Kepok dan Kelopak Jantung Pisang Kepok (Musa acuminata) terhadap Bakteri Escherichia coli.
Kurniawati, N., Khasbullah, F., & Priyadi, P. (2021). Ekstraksi dan uji potensi antioksidan dari senyawa polifenol jantung pisang cavendis (cavendis varadishii) yang difermentasi asal PT. Nusantara tropical farm (NTF) Lampung. Enviroscienteae. https://doi.org/10.20527/es.v17i1.11361
Lasut, T. M., Tiwow, G., Tumbel, S., & Karundeng, E. (2019). Uji Stabilitas Fisik Sediaan Salep Ekstrak Etanol Daun Nangka Artocarpus heterophyllus Lamk. Biofarmasetikal Tropis, 2(1), 63–70. https://doi.org/10.55724/jbiofartrop.v2i1.40
Liana, Y., & Utama, Y. A. (2018). Efektifitas Pemberian Ekstrak Daun Betadine (jatropha muitifida linn) Terhadap Ketebalan Jaringan Granulasi dan Jarak Tepi Luka Pada Penyembuhan Luka Sayat Tikus Putih (Rattus norvegicus). JJK, 5(3), 114–123.
POM, D. (2000). Materia Medika Indonesia. Jilid vimateria medika indonesia. Jilid VI. Jakarta: Departemen Kesehatan RI.
Pratiwi, A. E. (2018). Pengaruh Hand and Body Racikan terhadap Kulit Wanita di Kelurahan Maricaya Baru Kota Makassar. Universitas Negeri Makassar.
Putri, Z. S., Wati, R. R., Widyanto, R. M., Rahmi, Y., & Proborini, W. D. (2020). Pengaruh Tepung Kulit Pisang Kepok (Musa paradisiaca L.) Terhadap Aktivitas Antioksidan Dan Sitotoksisitas Pada Sel Kanker Payudara T-47d. Jurnal Al-Azhar Indonesia Seri Sains Dan Teknologi. https://doi.org/10.36722/sst.v5i3.380
Safitri, L. N., Ulfa, A. M., & Marcellia, S. (2023). Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Jantung Pisang Kepok (Musa x paradisiaca L.) terhadap Bakteri Staphyloccus aureus. Jurnal Ilmiah Wahana Pendidikan, 9(6), 1–23.
Samban, N. R., Prasetya, F., & Aryati, F. (2022). Formulasi Sediaan Krim Antioksidan Ekstrak Etanol Kulit Pisang Kepok (Musa Acuminata Colla). Proceeding of Mulawarman Pharmaceuticals Conferences. https://doi.org/10.25026/mpc.v15i1.630
Supriningrum, R., Ansyori, A. K., & Rahmasuari, D. (2020). Karakterisasi Spesifik Dan Non Spesifik Simplisia Daun Kawau (Millettia sericea). Al Ulum: Jurnal Sains Dan Teknologi, 6(1), 12. https://doi.org/10.31602/ajst.v6i1.3657
Tekha, K., -, E., & Kartika, R. (2015). Uji Toksisitas Ekstrak Kelopak Jantung Pisang Kepok (Musa paradisiaca Linn.) Dengan Metode BSLT (Brine Shrimp Lethality Test). Jurnal Kimia Mulawarman, 13(1), 19–22.
Thalib, A. A., Erika, K. A., Massi, M. N., Tahir, T., & Mas ’ud, A. (2018). Pengaruh Pemberian Krim Topikal Ekstrak Buah Naga Merah (Hylocereus Polyrhizuz) Pada Luka Akut Terhadap Kadar Interleukin- 6 Fase Inflamasi Pada Wistar. Jurnal Luka Indonesia, 4, 1–10.
Ulean, P. ., Selfie, Banne, Yos, Suatan, A., & Ririn. (2012). Pembuatan Salep Anti Jerawat Dari Ekstrak Rimpang Temulawak (Curcuma xanthorrhiza Roxb.). Jurusan Farmasi Politeknik Kesehatan Kemenkes Manado.