Formulasi Dan Evaluasi Sediaan Lipstik Dari Ekstrak Buah Naga Merah (Hylocereus polyrhizus) Dan Ekstrak Lidah Buaya (Aloe vera) Sebagai Pewarna Dan Pelembab Alami
Isi Artikel Utama
Page: 60-70
Abstrak
Buah naga merah (Hylocereus polyrhizus) memiliki kandungan kimia betasianin yang berfungsi sebagai pewarna alami dan lidah buaya (Aloe vera) juga memiliki turunan polisakarida yaitu lignin yang mana berfungsi sebagai pengikat kelembapan kulit. Kombinasi ekstrak buah naga merah dan lidah buaya dapat dibuat sebagai sediaan farmasi dalam bentuk lipstik. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui konsentrasi optimum ekstrak buah naga merah dan lidah buaya terhadap sifat fisik lipstik. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan tahapan pembuatan esktrak dengan metode maserasi dengan uji fitokimia betasianin pada buah naga merah dan metode infundasi dengan pula uji fitokimia lignin pada lidah buaya sebelum pembuatan lipstik. Pembuatan lipstik dengan 6 variasi konsentrasi ekstrak buah naga merah 30,25,20,15,10,5% (b/v) dan lidah buaya 5,10,15,20,25,30% (b/v) dan uji organoleptik, uji homogenitas, uji pH, uji oles,uji titik lebur, uji kekerasan, uji iritasi serta diuji stabilitas fisik sediaan lipstik dengan uji stabilitas 3 siklus. Hasil maserasi pada buah naga merah didapatkan 57 ml dan hasil infundasi lidah buaya yang didapatkan ialah 57 ml. Hasil uji fitokimia menunjukkan ekstrak buah naga merah positif mengandung betasianin dan ekstrak lidah buaya positif mengandung lignin. Formula (F) dalam penelitian ini ialah konsentrasi. Hasil penelitian menunjukkan konsentrasi ekstrak buah naga merah dengan uji organoleptik dengan formula 1 (F1) hingga formula 6 (F6) menghasilkan warna, bau dan bentuk yang baik. Hasil uji pH seluruh formula memiliki pH dibawah rentang standart pH kulit yaitu pH 8. Hasil uji oles menunjukkan seluruh formula memiliki daya oles yang baik. Hasil uji titik lebur menunjukkan formula 4 (F4) memiliki titik lebur 66̊ C.Hasil uji kekerasan menunjukkan hasil formula 6 (F6) menghasilkan daya tekstur yang kuat. Hasil uji iritasi menunjukkan seluruh formula tidak menghasilkan efek gatal hingga bengkak ketika dioleskan berturut-turut selama 3 hari dan hasil uji stabilitas menunjukkan formula 3 (F3) hingga formula 6 (F6) menghasilkan perubahan warna seperti memudar drastis dan tekstur melebur pada bawah sediaan, hal ini terjadi pada hari ke 4 berada pada suhu ekstrim. Formulasi optimum sediaan lipstik yang berada pada rentang standart ialah formula 1 (F1) dengan konsentrasi buah naga merah 30 % dan lidah buaya 5 %, sudah cukup baik dan bisa untuk diformulasikan sebagai sediaan lipstik.
Unduhan
Rincian Artikel

Artikel ini berlisensiCreative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
Referensi
Afriati Fitri., Zona Octarya, (2014). Pemanfaatan Batang Pisang (Musa Paradisiaca L) Dalam Pembuatan Pulp Dengan Menggunakan Metode Acetosoly Serta Implementasinya di Sekolah. Fakultas Tarbiyah dan Keguruan. Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim. Riau.
Aldiansyah Hakim. (2018). Perbandingan daya Tembus Pewarna Antara Disclosing Solution (Larutan Pengungkap) Buatan Pabrik Dengan Ekstrak Daging Buah Naga Merah (Hylocereus costaricensis). Skripsi.
Aryani Ratih., Anita Anggriani., Mutiara Hartiwan., Sani Nurbela. (2019). Uji Efektivitas Krim Pelembab yang Mengandung Gel Daun Lidah Buaya (Aloe Vera Linn) Dan Etil Vitamin C. Jurnal Ilmiah farmasi Farmasyifa Volume 2 No.1. Hal: 52-61.
Atikah.,Arief, A.E.,Suharyani.I. (2016). Formulasi Sediaan Lipstik Pelembab-Pewarna Bibir yang Mengandung Sari Hasil Simulasi menyirih. Jurnal Farmaku, 1(1),1-9.
Bellec FL., Fabrice V., Eric I., (2006). Pitahaya (Hylocereus spp): a new fruit crop, a market with a future. Fruits 61.: p. 237-250.
Departemen Kesehatan Republik Indonesia. (1983). Pemanfaatan Tanaman Obat. Direktoral Jenderal Pengawasan Obat dan Makanan. Jakarta.
Depkes RI. (1995). Farmakope Indonesia Edisi IV. Jakarta. Departemen Kesehatan Republik Indonesia.
Dias Ardini., Dewi Sri Sumardilah. (2021). Efek Lip Balm Ekstrak Lidah Buaya (Aloe Vera) Sebagai Pelembab Bibir.
Furnawanthi, I. (2002). Khasiat & Manfaat Lidah Buaya Si Tanaman Ajaib. Agro Media Pustaka. Jakarta. Hal. 1-2.
Ganitafuri, H. (2010). Daya hambat Ekstrak Daun Lidah Buaya (Aloe vera L.) Terhadap pertumbuhan isolate klinis Bakteri Streptococcus β hemolyticus In Vitro. Skripsi. Surakarta; Fakultas Kedokteran universitas Sebelas Maret.
Handayani, F V., Susilo, H., Sari B.L. (2018). Formulasi Sediaan Lipstik Menggunakan Ekstrak Buah Naga Super Merah (Hylocereus costaricensis) Sebagai Zat warna Alami. Universitas Pakuan Bogor.
Ide P. (2013). Health secret of dragon fruit; Elex Media Komputindo.
Nina Unzila Angkat., Luthfi Azis M Siregar., Revandy Iskandar Damanik. (2018). Identifikasi Karakter Morfologi Buah Naga (Hylocereus sp.) Di Kecamatan Sitinjo Kabupaten Dairi Sumatera Utara. Program Studi Agroteknologi. Fakultas Pertanian USU Medan. 20155.
Noviana Anggraini. (2019). Identifikasi Zat Pewarna Rhodamin B Pada Lipstik dan Perona Pipi yang di Pasarkan di Pasar Tengah Bandar Lampung. Fakultas tarbiyah dan keguruan. Universitas Islam negeri. Lampung.
Risnawaty, R., Nazliniwaty, N., Purba, D. (2012). Formulasi Lipstik Menggunakan Ekstrak Biji Coklat (Theobroma Cacao L) Sebagai Pewarna. Journal of; Pharmaceutical and Pharmacology, Vol. 1.(1): 78-86.
Risky Aris Wijaya. (2013). Formulasi Krim Ekstrak Lidah Buaya (Aloe vera) Sebagai Alternatif Penyembuhan Luka Sayat. Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam. Universitas Negeri Semarang.
Rowe RC., Sheskey Pj., Cook WG., Fenton ME (Eds). Hanbook of Pharmaceutical Exipients, 7th ed. London, Philadelphia. USA: Pharmaceutical Press and Pharmacist Association; (2012) : 398-400.
Soetopo G. Teknologi Budidaya Buah Naga Berbasis Kawasan untuk Peningkatan Daya Saing. (Online); (2008). Available from; http://www.ina.or.id.
Strack, D., Vogt, T., and Schliemann, W. (2003). Recent advances in betalain research; Phytochemistry, 62, 247-269.
Sulpy Anggraini., Mandike Ginting. (2017). Formulasi Lipstik dari Sari Buah Naga Merah (Hylocereus polyrhizus) dan Kunyit (Curcuma longa L.).
Titiek Pujilestari. (2015). Review: Sumber Pemanfaatan Zat Warna Alam Untuk Keperluan Industri. Jurnal Dinamika Kerajinan dan Batik. 32(2) : 93-106.
Vishwakarma,B., Dwivedi, S., Dubey, K., Joshi, H. (2011). Formulation and evaluation of herbal lipstick. International Journal of Drug Discovery & Herbal Research, 1(1), 18-19. Retreived from; https://adoc.pub/bab-5-simpulan-dan-sarand0f0e025c4ab851df5d-2d68cbfa89bc475052.html.
Widjajanti, E., Regina,T.P., Utomo,M.P. (2011). Pola Adsropsi Zeolit Terhadap Pewarna Azo Metil Merah dan Metil Jingga. Prosiding Seminar Nasional Penelitian. Pendidikan dari Penerapan MIPA. Hal. K115-K122. Fakultas MIPA. Universitas Negeri Yogyakarta.
Winanti, E.R., Andriani,M.A.,& Nurhartadi,E. (2013). Pengaruh Penambahan Bit (Beta vulgaris) Sebagai Pewarna Alami Terhadap Karakteristik Fsikokimia dan Sensori Sosis Daging Sapi. Jurnal Teknosains Pangan Oktober Jurnal Teknosains Pangan, 2(4),18-24.
Yulia K.S. Sitepu., Pesta Sinambela., Adiani Hulu. (2021). Peningkatan Kualitas Hidup Petani Di Tapanuli Utara Melalui Pembuatan Obat Maag Berbahan Dasar Tanaman Lidah Buaya. Institut Agama Kristen Negeri Tarutung.
Zhang, J. (2018). Catalytic Transfer hydrogenolysis as an Efficient Route in Cleavage of Lignin and model Compound. Green Energy and Environment 3(4): 328-34.
Zhu,C.,Cao,JP.,Zhao.,XY,Xie.,T,Ren.,J,Wei.,XY. 2017. Mechanism of Ni-catalyzed selective C-O Cleavage of Lignin Model Compound Benzyl Phenyl ether Under Mild Conditions. Journal of the Energy Institute: 1-8.