Isi Artikel Utama

Asiska Permata Dewi
Kony Putriani
Yulia Yesti

Page: 495-501

Abstrak

Daun kelor (Moringa oleifera L.) merupakan tumbuhan yang memiliki manfaat sebagai antibakteri, antiinflamasi, dan infeksi virus. Daun kelor diketahui mengandung senyawa metabolit sekunder seperti flavonoid, fenol, tannin, saponin, alkaloid, dan triterpenoid. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas gel antiseptik dari infusa daun kelor terhadap jumlah angka kuman, serta evaluasi fisik sediaannya. Metode penelitian yang dilakukan pada uji angka kuman adalah menghitung jumlah koloni bakteri yang masih tumbuh pada media Nutrient Agar setelah dioleskan gel antiseptik infusa daun kelor, kemudian evaluasi sifat fisika gel meliputi organoleptis, pH, homogenitas, daya sebar, dan konsistensi. Hasil pengujian menunjukkan bahwa uji angka kuman pada F1, F2, dan F3, rata-rata koloni bakteri yang masih tumbuh setelah diinkubasi sebanyak 137, 113 dan 59 koloni. Pengujian pada kontrol positif (Nuvo®) dan kontrol negatif (basis gel), rata-rata koloni bakteri yang masih tumbuh sebanyak 17 dan 173 koloni. Uji organoleptis menunjukkan gel berbentuk semi padat,  bewarna kehijauan dan bau khas daun kelor, pH berada pada rentang 4,5-6,5, tidak terlihat adanya butiran kasar pada sediaan gel (homogen), daya sebar berkisar antara 5,1 cm-5,5 cm, dan uji konsistensi tidak terjadi pemisahan fase. Dengan demikian, semakin tinggi konsentrasi infusa daun kelor dalam gel antiseptik, maka efektifitas antiseptiknya semakin baik.  

Unduhan

Data unduhan belum tersedia.

Rincian Artikel

Cara Mengutip
Dewi, A. P., Putriani, K., & Yesti, Y. (2023). Pengujian Gel Antiseptik Infusa Daun Kelor Terhadap Jumlah Angka Kuman Serta Evaluasi Fisik Sediaannya. Journal of Pharmaceutical and Sciences, 6(2), 495–501. https://doi.org/10.36490/journal-jps.com.v6i2.151
Bagian
Original Articles

Referensi

Ahmad, F.A.R., Muhammad, D.I., and Saie, B.K. (2014). Health Benefits of Moringa oleifera. Asian Pacific Journal of Cancer Prevention. 15(20):8571-8576

Bhattacharya, A., Tiwari, P., Sahu, P.K. dan Kumar, S.A. (2018). Review of The Phytochemical and Pharmacological Characteristics of Moringa oleifera. J. Pharm. Bioallied Sci. 10(4); 181–191.

Brian, H.P., Charisika, A.W., Hambyah, I., Huda, K., dan Rahman, M.M. (2019). Pengaruh Perbedaan Konsentrasi Ekstrak Daun Kelor Pada Sediaan Gel Hand Sanitizer Terhadap Aktivitas Antibakteri. Jurnal Fakultas Teknik Universitas Wahid Hasyim. Vol1(1):13-16.

Chen. G., Mingjia, W., Minhao, X., et al. (2018). Evaluation of Chemical Property, Cytotoxicity and Antioxidant Activity in-vitro and in-vivo of Polysaccharides from Fuzhuan Brick Teas. International Journal of Biological Macromolecules. 116:120–127.

Dalimartha, S. (1999). Atlas Tumbuhan Obat Indonesia. Jilid 1. Jakarta: Trubus Agriwidya.

Dima, L.R.H., Fatimawali, dan Lolo, W.A. (2016). Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Daun Kelor (Moringa oleifera L.) Terhadap Bakteri Escherichia coli dan Staphylacoccus aureus. Jurnal Imiah Farmasi.Vol 5(2):283-289.

Djauhariya, E. dan Hernani. (2004). Gulma Berkhasiat Obat. Jakarta: PT Trubus Swadaya.

Entjang, I. (2003). Mikrobiologi dan Parasitologi Untuk Akademi Keperwatan dan Sekolah Tenaga Kesehatan yang Sederajat. Edisi 1. Bandung: PT Citra Aditya Bakti.

Erawati, E., Dina, P., dan Mohammad, Z. (2015). Pengembangan Formulasi Dan Evaluasi Fisik Sediaan Krim Ekstrak Etanol 70% Daun Labu Siam (Sechium edule (Jacq.) Swatz). Jurnal Farmagazine. Vol 3(1):14-20

Fahey, J.W., Dinkova, Kostova, A.T, and Talalay P. (2014). The Prochaska microtiter plate bioassay for inducers of NQO1. Methods in Enzymology. 382:243-258.

Kementrian Kesehatan. (2019). Data dan informasi Profil Kesehatan Indonseia 2018. www.kemkes.go.id. Diakses pada tanggal 15 November 2021

Kurniawan, D.C. (2017). Daya Hambat Infusa Batang Bidara Laut (Strychonus ligustrina blume) Terhadap Bakteri Stapylococcus aureus dan Escherichia coli. Thesis. Semarang. Universitas Muhammmadiyah Semarang

Kuete, V. (2017). Moringa oleifera: Medicinal Spices and Vegetables from Africa. Elsevier Inc.

Lindawati, E., Letarie, N., Nurlaela, E., Rival, M.A. dan Mariyanti, S. (2014). Inovasi Kemangi Sebagai Gel Antiseptik Alami dari Minyak Atsiri Kemangi (Ocimum canum). Laporan Akhir Pekan Kreativitas Mahasiswa. Bogor: IPB.

Manus, N., Yamlean, P.V.Y. dan Kojong, N.S. (2016). Formulasi Sediaan Gel Minyak Atsiri Daun Sereh (Cymbopogon citratus) Sebagi Antiseptik Tangan. Jurnal Ilmiah Farmasi. Vol 5(3): 87-92.

Masli, Y., Olena, R., Giedre, K., et al. (2020). The Influence of pH Values on the Rheological, Textural and Release Properties of Carbomer Polacril® 40P-Based Dental Gel Formulation with Plant-Derived and Synthetic Active Components. Molecules. 25(21), 5018.

Pramita, H, A., Apriliana, E., dan P, Rumano. (2013). Indentifikasi Mikroorganisme Pada Tangan Tenaga Medis dan Paramedis di Unit Printatologi Rumah Sakit Abdul Moelek Bandar Lampung. Majority. 4(2):12-18

Sari, R. dan Dewi, I. (2006). Studi Efektivitas Sediaan Gel Antiseptik Tangan Ekstrak Daun Sirih (Piper butle linn). Jurnal Majalah Farmasi Airlangga. 17(4):163-169.

Savitri, E., Fakhrurrazi, dan Harris, A. (2018). Uji Antibakteri Ekstrak Daun Kelor (Moringa oleifera L.) Terhadap Pertumbuhan Bakteri Staphylacoccus aureus. Jurnal Jimvet. 2(3):373-379.

Titaley, S., Fatimawali, dan Lolo, W. (2014). Formulasi dan Uji Efektivitas Sediaan Gel Ekstrak Etanol Daun Mangrove Api-Api (Avicennia merina) Sebagai Antiseptik Tangan. Jurnal Ilmiah Farmasi. Vol 3(2):99-106.

Wiguna, I. (2018). Pasar dan khasiat kelor. Edisi 1. Jakarta: PT Trubus Swadaya.

Zaenal, A., Huai, T.H., Zhen, H.L., et al. (2022). Moringa oleifera Leaves’ Extract Enhances Nonspecific Immune Responses, Resistance against Vibrio alginolyticus, and Growth in Whiteleg Shrimp (Penaeus vannamei). Animals. 12(1):42.