Review Artikel: Hubungan Status Gizi dengan Malaria pada Balita
Isi Artikel Utama
Page: 261-265
Abstrak
Malaria merupakan infeksi yang disebabkan oleh parasit Genus Plasmodium. Kurang gizi merupakan fenomena yang kompleks karena etiologinya multifaktorial dan manifestasi klinisnya bervariasi, kurang gizi akut bermanifestasi sebagai underweight, sedangkan kurang gizi kronis bermanifestasi sebagai stunting. Status gizi berkaitan dengan respons imun terhadap infeksi, disalah satu sisi status gizi juga menjadi faktor penting dari risiko dan prognosis penyakit menular, seperti malaria. Hubungan yang kompleks antara malaria dan kekurangan gizi, dampak individu dari penyakit ini, serta kombinasinya kepada balita sangat besar. Tujuannya adalah untuk mengetahui hubungan status gizi dengan kejadian malaria pada balita. Serta diharapkan penjelasan dari review ini, masyarakat dapat memperhatikan kesehatan. Dalam menyusun review ini menggunakan metode studi literatur dalam bentuk referensi primer berupa jurnal nasional dan internasional 10 tahun terakhir. Kemudian, dalam menyusun ulasan ini menggunakan media online yaitu Google Scholar. Dari hasil perbedaan hasil ini, kemungkinan disebabkan oleh beberapa faktor, seperti pekerjaan orang tua, kekebalan tubuh, pengetahuan orang tua, dan tempat tinggal.
Unduhan
Rincian Artikel
Artikel ini berlisensiCreative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
Referensi
Abdussalam, R., Siregar, R., Lestari, E. D., Salimo, H., Ilmu, D., Anak, K., Kedokteran, F., Sebelas, U., Selatan, K. S., Abdussalam, R., Siregar, R., Lestari, E. D., & Salimo, H. (2016). Profil Infeksi Plasmodium, Anemia dan Status Nutrisi pada Malaria Anak di RSUD Scholoo Keyen, Kabupaten Sorong Selatan. Sari Pediatri, 17(6), 446–449.
Alexandre, M. A. A., Benzecry, S. G., Siqueira, A. M., Vitor-Silva, S., Melo, G. C., Monteiro, W. M., Leite, H. P., Lacerda, M. V. G., & Alecrim, M. das G. C. (2015). The Association between Nutritional Status and Malaria in Children from a Rural Community in the Amazonian Region: A Longitudinal Study. PLoS Neglected Tropical Diseases, 9(4), 1–15. https://doi.org-/10.1371/journal.pntd.0003743
Bantoyot, F. (2014). Profil Malaria Pada Anak Di Brsd Luwuk Kabupaten Banggai Provinsi Sulawesi Tengah Periodejanuari 2011- Desember 2013. E-CliniC, 2(1), 1–7. https://doi.org/10.35790/ecl.2.1.2014.3743
Das, D., Grais, R. F., Okiro, E. A., Stepniewska, K., Mansoor, R., Van Der Kam, S., Terlouw, D. J., Tarning, J., Barnes, K. I., & Guerin, P. J. (2018). Complex interactions between malaria and malnutrition: A systematic literature review. BMC Medicine, 16(1), 1–14. https://doi.org/10.1186/s12916-018-1177-5
Ferreira, E. D. A., Alexandre, M. A., Salinas, J. L., De Siqueira, A. M., Benzecry, S. G., De Lacerda, M. V. G., & Monteiro, W. M. (2015). Association between anthropometry-based nutritional status and malaria: A systematic review of observational studies. Malaria Journal, 14(1), 1–23. https://doi.org/10.1186-/s12936-015-0870-5
Gari, T., Loha, E., Deressa, W., Solomon, T., & Lindtjørn, B. (2018). Malaria increased the risk of stunting and wasting among young children in Ethiopia: Results of a cohort study. PLoS ONE, 13(1), 1–16. https://doi.org/10.1371-/journal.pone.0190983
Gone, T., Lemango, F., Eliso, E., Yohannes, S., & Yohannes, T. (2017). The association between malaria and malnutrition among under-five children in Shashogo District, Southern Ethiopia: A case-control study. Infectious Diseases of Poverty, 6(1), 4–11. https://doi.org/10.1186/s40249-016-0221-y
Kinansi, R. R., & Wurisastuti, T. (2020). Perkembangan Anak Usia 36-59 Bulan dengan Status Gizi Normal yang Menderita Malaria di Indonesia Bagian Timur Tahun 2018. Buletin Penelitian Kesehatan, 48(3), 157–168. https://doi.org/10.22435/bpk.v48i3-.3112
Lee, J. E. N., Tatura, S. N. N., & Lestari, H. (2016). Hubungan Status Gizi Dengan Tingkat Kepadatan Parasit Malaria Pada Anak. E-CliniC, 4(1), 1–6. https://doi.org/10.357-90/ecl.4.1.2016.11000
Mofu, R. M. (2022). Lingkungan Biologi, Perilaku dan Stetus Gizi dengan Kejadian Malarian di Wilayah Kerja Puskesmas Hamadi. Jurnal Ilmiah Obsgin, 14(1), 153–164.
Munizar, Mudatsir, & Mulyadi. (2015). Hubungan Faktor Umur dan Status Gizi dengan Kerentanan Fisik Masyarakat Terhadap Resiko Wabah Malaria Di Kemukiman Lamteuba Kecamatan Seulimum Aceh Besar. Jurnal Kedokteran Syiah Kuala, 15(1), 29–35.
Nofianti, T. (2014). Kejadian Malaria dan Status Gizi Balita di Kabupaten Manokwari Provinsi Papua Barat. Jurnal Gizi Klinik Indonesia, 10(04), 180–190. https://core.ac.uk/dow-nload/pdf/296266201.pdf
Ramdany, R., & Samaran, E. (2019). Hubungan Status Gizi Dan Perilaku Masyarakat Dengan Kejadian Malaria Di Wilayah Kerja Puskesmas Klasaman Kota Sorong. Nursing Arts, 11(2), 16–21. https://doi.org/10.36741/jna.v11i2.66
Roberts, D., & Matthews, G. (2016). Risk factors of malaria in children under the age of five years old in Uganda. Malaria Journal, 15(1), 1–11. https://doi.org/10.1186/s12936-016-1290-x
Wurisastuti, T., & Suryaningtyas, N. H. (2017). Perbedaan Karakteristik Demografi dan Riwayat Infeksi Menurut Status Gizi Balita di Provinsi Nusa Tenggara Timur. Buletin Penelitian Sistem Kesehatan, 20(1), 10–15.