studi penggunaan pewarna kopigmentasi biji kesumba keling (Bixa orellana L.) Dan Angkak Merah Dalam Formulasi Suspensi Parasetamol
Isi Artikel Utama
Page: 989-997
Abstrak
Pendahuluan; Kesumba keling (Bixa orellana L.) merupakan tanaman yang berasal dari benua Amerika, yang banyak dibudidayakan didaerah tropis dan subtropis. Angkak merah merupakan beras putih yang telah mengalami proses fermentasi dari beras dan kapang (Monascus Purpereus). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kopigmentasi biji kesumba keling (Bixa orellana L.) dan angkak merah dalam bentuk ekstrak etanol dapat diformulasi sebagai pewarna kedalam suspensi parasetamol yang pada konsentrasi tertentu dapat menghasilkan warna yang memenuhi syarat dan mampu memberikan kestabilan warna. Metode; Penelitian ini menggunakan metode eksperimental, menggunakan bahan uji biji kesumba keling (Bixa orellana L.) dan angkak merah dengan perbandingan 1:2 memakai cara maserasi menggunakan penyari etanol 96%, diformulasi kedalam sediaan suspensi parasetamol konsentrasi 0,25%, 0,50%, 0,75%, serta blanko. Pemeriksaan mutu fisik sediaan mencakup, pemeriksaan organoleptis, penentuan pH sediaan, pengamatan stabilitas sediaan terhadap penyimpanan, dan uji viskositas. Hasil; Hasil penelitian menunjukkan bahwa biji kesumba keling (Bixa Orellana L.) dan angkak merah dalam bentuk ekstrak etanol dapat diformulasikan sebagai pewarna kedalam sediaan suspensi parasetamol. Sediaan suspensi parasetamol kopigmentasi ekstrak etanol biji kesumba keling (Bixa orellana L.) dan angkak merah dengan perbandingan 1:2 merupakan sediaan yang stabil dan memiliki rentang pH 4,1-4,4 dan pH setelah cycling test 4,0-4,3. Memiliki warna yang berbeda untuk tiap konsentrasi yang dikandung dengan viskositas 102,0-136,0 dPa.s. Sediaan suspensi parasetamol formula I dengan konsentrasi 0,25% menghasilkan warna merah(+), sediaan formula II dengan konsentrasi 0,50% menghasilkan warna merah (++), sediaan formula III dengan konsentrasi 0,75% menghasilkan warna merah (+++) dan sediaan blanko berwarna putih.
Unduhan
Rincian Artikel
Artikel ini berlisensiCreative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
Referensi
Amantika, R. S., Syamwil, R., dan Nurrohmah, S. (2021). Pemanfaatan Daud Lengkeng (Nephelium Logan) untuk Pewarna Batik. Fashion And Fashion Education Journal. 10: 52-56.
Andriani, D. A., & Pratimasari, D. P. (2018). Formulasi ekstrak rambut jagung (Corn Silk Zea Mays) dalam krim tabir surya sebagai preventif kanker kulit. Indonesian journal of pharmacy and natural product, 1(2).
Chatham, L. A., Howard, J. E., & Juvik, J. A. (2020). A Natural Colorant System from Corn: Flavone Anthocyanin Copigmentation for Altered Hues and Improved Shelf Life. Food Chemistry. 310: 1-31.
Fatimah, S. (2012). Fermentasi Monascus purpureus pada Nata De Coco Dalam Pembentukan Zat Warna Antosianin dan Lovastatin dengan Variasi Substrat dan Lama Inskubasi. Thesis. Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Kawuri, R. (2014). Red Mold Rice (Angkak) sebagai Makanan Terfermentasi Dari China: Suatu Kajian Pustaka. Biolog., 18: 24-28.
Kridyantoro, R., Prabowo, Y. S., Studi, P., Kimia, T., Teknik, F., & Maret, U. S. (2015). Pembuatan Zat Warna Alami Berbentuk Bubuk (Powder) Dari Biji Kesumba (Bixa orellana L.). 14(1), 13–16.
Kurniawan, H., dan Ropiqa, M. (2021). Uji Toksisitas Ekstrak Etanol Daun Ekor Kucing (Acalypha hispida Burm.f.) dengan Metode Brine Shrimp Lethality Test ( BSLT ). Syifa Sciences and Clinical Research. 3: 52-62.
Lestario, L. N., and Andini, S. (2016). Kopigmentasi Kuersetinapel (Pyrus Malus) Terhadap Stabilitas Warna Ekstrak Buah Duwet (Syzygium Cumini) Prosiding Konser Karya Ilmiah. 2: 37-42.
Marliza, H., dan Oktaviani, D. (2021). Uji Sitotoksik Ekstrak Etanol Daun Kemunu (Colacasia gigantea Hook.f) dengan Metode Brine Shrimp Lethality Test (BSLT). Bencoolen Journal Of Pharmacy. 1: 38-45.
Moreira, P. A., Lins, J., Dequigiovanni, G., Veasey, E. A., & Clement, C. R. (2015). The Domestication Of Annatto (Bixa orellana) From Bixa Urucurana In Amazonia. Economic Botany, 69(2), 127–135.
Paryanto, P. (2014). Pembuatan Zat Warna Alami Dari Biji Kesumba Dalam Bentuk Konsentrat Tinggi Untuk Pewarna Makanan. Ekuilibium, 13(2), 41–45.
Permananingrum, S. D. (2019). Pengaruh Kopigmentasi Menggunakan Asam Sitrat dan Glukosa Terhadap Aktivitas Antioksida dan Warna pada Selai Murbei (Morus alba L.). Skripsi, Fakultas Pendidikan Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Universitas Pendidikan Indonesia.
Pujiharti, R., Dewi, M., & Dhiasa, N. (2015). Pengaruh Perbedaan Pembuatan Dengan Metode Dispersi Dan Presipitasi Pada Karakteristik Fisik Dan Rasio Kekeruhan Suspensi Kloramfenikol. Jurnal Farmasetis, 4(1), 1-6.
Rahimah, S., BA, F. M., dan Limbong, B. A. (2019). Uji Toksisitas Ekstrak Etanol Daun Belimbing Wuluh (Averrhoa bilimbi L.) Menggunakan Metode Brine Shrimp Lethality Test. Journal of Pharmaceutical and Medicinal Sciences. 4: 10-14.
Rusdi, S., Yogaswara, H., Prabowo, W. T., & Chafidz, A. (2020). Extraction Of Natural Dyes From Kesumba Keling (Bixa orellana L.) Seed And Secang (Caesalpinia Sappan L.) Wood For Coloring Fabrics. 981, 179–184.
Saragih, Z. P. (2018). Eksplorasi Tumbuhan Pewarna Alami pada Kawasan Hutan Lindung Simandar Kabupaten Dari Provinsi Sumatera. Skripsi, Fakultas Kehutanan Universitas Sumatera Utara
.Shavira, S., Margaretta, A. D., Sandra, A. D., Sitorus, R. U., & Fatmaria, F. (2021). Formulasi dan Uji Stabilitas Sediaan Suspensi Ekstrak Rimpang Zingiber zerumbet. Herb-Medicine Journal: Terbitan Berkala Ilmiah Herbal, Kedokteran dan Kesehatan, 4(4), 7-13.
Suena, N. M. D. S. (2015). Evaluasi Fisik Sediaan Suspensi Dengan Kombinasi Suspending Agent Pga (Pulvis Gummi Arabici) Dan CMC-Na (Carboxymethyl cellulosum Natrium). Jurnal Ilmiah Medicamento, 1(1).
Suparmi, S., Leenawaty, L., dan Prasetyo, B. (2009). Pengaruh Berbagai Faktor Eksternal Terhadap Stabilitas Pigmen Bixin Dari Selaput Biji Kesumba (Bixa orellana L.) Potensi sebagai Pewarna Alami Makanan. Sains Medika. 1: 81-91.
Triasih, D., Laksanawati, T., dan Nurlailatul, S. (2021). Kakteristik Kimia Salami dengan Penambahan Ekstrak Angkak (Red Mold Rice). Peternakan Nusantara. 7: 7-10.
Utami, M. R., dan Ardiyanti, Y. (2019). Analisis Aktivitas Toksisitas Beberapa Minyak Atsiri dengan Metode Brine Shrimp Lethality Test. Holistic and Health Sciences. 3: 14-20.
Wardhany, F. E. (2018). Analisis Kualitatif Zat Pewarna Rhodamin B Pada Saus Tomat Yang Berada Di Warung Makan Kelurahan Anduonohu Kota Kendari. 1–36.
Wulandari, D., Hanum, T., dan Rangga, A. (2018). Efek Kopigmentasi Dari Katekol Dan Tanin Terhadap Stabilitas Antosianin Bekatul Beras Ketan Hitam (Oryza Sativa Glutinosa) Selama Penyimpanan. Jurnal Teknologi & Industri Hasil Pertanian. 23: 31-44.
Yuliana, A., Fitriani, Nurdianti, L., dan Amin, S. (2020). Formulasi Dan Evaluasi Kosmetik Dekoratif Perona Pipi dari Ekstrak Angkak (Monascus purpureus) sebagai Pewarna dengan Menggunakan Lesitin sebagai Pelembab Kulit. FITOFARMAKA: Jurnal Ilmiah Farmasi. 10: 1-11.
Zulfikar, M. F., Kusdiantini, E., & Nurjannah, S. (2017). Identifikasi Jenis Pigmen Dan Uji Potensi Antioksidan Ekstrak Pigmen Bakteri Rhodococcus Sp Hasil Isolasi Dari Sedimen Sumber Air Panas Gedong Songo. Jurnal Biologi, 6(4)(4), 106–114.