Isolasi senyawa flavonoid dari daun bakung (Crinum asiaticum L.)
Isi Artikel Utama
Page: 117-129
Abstrak
Pendahuluan: Daun bakung (Crinum asiaticum L.) digunakan untuk obat terkilir dan patah tulang. Kandungan senyawa kimia yang terdapat dalam daun bakung yaitu senyawa alkaloid, flavonoid, tanin, steroid, triterpenoid. Bioaktif flavonoid dianggap sebagai fitokimia terpenting dalam tumbuhan yang memiliki manfaat biologis bagi manusia secara luas. Tujuan: Tujuan penelitian untuk mengisolasi senyawa flavonoid dari daun bakung (Crinum asiaticum L.). Metode: Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif, penelitian meliputi pengumpulan dan penyiapan bahan tumbuhan, pengolahan sampel, karakterisasi simplisia, pembuatan ekstrak, skrining fitokimia, hidrolisis, fraksinasi, analisis menggunakan kromatografi kertas (KKt), isolasi senyawa menggunakan kromatografi kertas (KKt) preparatif. Isolat yang diperoleh diuji kemurniannya dengan KKt satu arah dan dua arah, isolat diidentifikasi secara spektrofotometri UV-Vis menggunakan pereaksi geser. Hasil: Hasil karakterisasi diperoleh kadar air 7,21%, kadar sari larut air 11,21%, kadar sari larut etanol 9,23%, kadar abu total 1,99%, kadar abu tidak larut asam 0,81%. Hasil skirining diperoleh positif mengandung senyawa flavonoid. Hasil analisis KKt diperoleh fase gerak terbaik adalah asam asetat 5% dengan penampak bercak uap ammonia, hasil isolasi KKt preparatif diperoleh satu isolat tunggal berwarna biru yang selanjutnya diidentifikasi dengan spektrofotometri UV-Vis menggunakan pereaksi geser, menghasilkan serapan panjang gelombang maksimum (λ maks) pada pita II sebesar 253 nm yang diduga bahwa isolat yang diidentifikasi adalah flavonoid golongan isoflavon. Kesimpulan: Kesimpulan penelitian fraksi etil asetat daun bakung dapat diisolasi menggunakan kromatografi kertas dan hasil identifikasi secara spektrofotometri UV-Vis menggunakan pereaksi geser isolat diduga senyawa golongan isoflavon.
Unduhan
Rincian Artikel
Artikel ini berlisensiCreative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
Referensi
Anastasia, S. M. (2013). Penetapan Kadar Campuran Deksametason dan Deksklorfeniramin Maleat pada Sampel dengan Metode Kromatografi Lapis Tipis Densitometri.
Aninta, R. (2010). Isolasi dan Identifikasi Senyawa Isoflavon Dari Ekstrak Metanol Tempe Busuk Kedelai Hitam (Glycine soja). 238, 571.
Arifin, B., & Ibrahim, S. (2018). Struktur, Bioaktivitas Dan Antioksidan Flavonoid. Jurnal Zarah, 6(1), 21–29. https://doi.org/10.31629/zarah.v6i1.313
Asih, I. A. R. A. (2009). Isolasi Dan Identifikasi Senyawa Isoflavon Dari Kacang kedelai (Glycine max). Jurnal Kimia 3, 33–40.
Asnah, M. Y. dan. (2018). Pemanfaatan Jenis Tumbuhan Obat Tradisional Di Desa Batu Hamparan Kabupaten Aceh Tenggara. Jurnal Biotik, 6(1), 17–34.
Ditjen, P. (1995). Farmakope Indonesia (IV). Jakarta: Departemen Kesehatan RI.
Emelda M.Farm., A. (2020). Farmakognosi (N. N. P. Wijaya, ed.). Yogyakarta.
Fransiscus Lumban Gaol, E., Sianturi, S., & Tinggi Ilmu Kesehatan Dirgahayu Samarinda, S. (2021). Efektivitas Ekstrak Bakung (Crinum asiaticum L.) sebagai Analgetik pada Mencit yang Diinduksi Asam Asetat. Jfsp, 7(2), 2579–4558.
Harahap, A. S. (2019). Isolasi Golongan Senyawa Flavonoid Dari Daun Kelapa Sawit (Elaeis guineensis Jacq.). Skripsi.
Haryani, M. D., Fachriyah, E., & Kusrini, D. (2019). Isolasi Senyawa Flavonoid dari Fraksi Amil Alkohol Daun Mangga Golek (Mangifera indica L. cv. Golek). Jurnal Kimia Sains Dan Aplikasi, 22(3), 67–72.
Hepni. (2019). Isolasi dan Identifikasi Senyawa Flavonoid Dalam Daun Kumak. Jurnal Dunia Farmasi, 4(1), 17–22.
Hylocereus, M., Weber, F. A. C., Fruits, D., & Briton, F. A. C. W. (2017). Isolasi dan Identifikasi Senyawa Flavonoid Ekstrak Etanol Buah Naga Merah (Hylocereus polyrhizus (F.A.C.Weber)Briton & Rose). Jurnal Farmasi Galenika, 2(2), 118–125. https://doi.org/10.22487/j24428744.2017.v3.i2.118
Jeffrey B Harborne. (1987). Metode Fitokimia : Penuntun Cara Modern menganalisis tumbuhan.
Lolita, B. N., & Kurniawan, T. D. (2019). Efektivitas Ekstrak Daun Bakung Putih (Crinum asiaticum L) Terhadap Penyembuhan Luka Pada Tikus Putih Jantan (Rattus novergicus) Galur Wistar. Core.Ac.Uk.
Markham, K. R. (1988). Cara Mengidentifikasi Flavonoid. Bandung.
Mirani, H., & Mangunsong, S. (2018). Efek Antiinflamasi Ekstrak Daun Bakung (Crynum Asiaticum L.) Pada Tikus Jantan Setelah Diinduksi Karagenan. JPP (Jurnal Kesehatan Poltekkes Palembang), 13(1), 42–48. https://doi.org/10.36086/jpp.v13i1.79
Priscilia, C., & Nasution, H. M. (2022). Skrining Fitokimia dan Uji Aktivitas Antidiabetes Ekstrak Etanol Daun Bakung (Crinum asiaticum L.) Pada Mencit Putih (Mus musculus). 1(2), 124–132.