Penetapan kadar fenolik total ekstrak kayu bajakah (Spatholobus littolaris Hassk.) berdasarkan perbedaan konsentrasi etanol dengan metode spektrofotometri Uv-Vis
Isi Artikel Utama
Page: 1717-1728
Abstrak
Tumbuhan akar bajakah tampala (Spatholobus littolaris Hassk.) salah satu tumbuhan yang secara empiris di gunakan oleh masyarakat pedalaman Kalimantan Tengah sebagai obat tradisonal. sesuai uji pendahuluan yang dilakukan, bajakah tampala mengandung fenolik. Senyawa fenolik ialah senyawa yg dapat mempunyai aktivitas antioksidan. Tujuan untuk mengetahui golongan senyawa yang terdapat di dalam serbuk simplisia, ekstrak etanol dan kadar fenolik total dan rendemen ekstrak maserasi dalam akar bajakah. Tahapan penelitian ini meliputi pengolahan bahan tumbuhan, pembuatan ekstrak maserasi dan akar bajakah, pemeriksaan karakterisasi, skrining fitokimia dan pengaruh terhadap rendemen kadar fenolik total akar bajakah dengan metode spektrofotometri UV-Vis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa serbuk simplisia akar kayu bajakah mengandung senyawa alkaloid, glikosida, steroid/triterpenoid, flavonoid, uji fenolik, saponin, dan tanin, sedangkan ekstrak etanol akar kayu bajakah menunjukkan adanya senyawa alkaloid, steroid/triterpenoid, tanin, saponin, flavonoid dan uji fenolik. Penentuan kadar fenolik total dilakukan dengan menentukan panjang gelombang maksimum asam galat dan perhitungan kadar fenolik total berdasarkan perbedaan konsentrasi etanol dengan menggunakan metode spektrofotometri UV-Vis. Hasil penentuan kadar fenolik total pada ekstrak etanol 96% sebesar 33,872 ± 0,0420 mg GAE/g, ekstrak etanol 70% sebesar 29,345 ± 0,2149 mg GAE/g, dan ekstrak etanol 50% sebesar 18,512 ± 0,1355 mg GAE/g. Maka dapat disimpulkan kadar fenolik total esktrak etanol 96 % lebih tinggi dibandingkan dengan ekstrak etanol 70% dan ekstrak etanol 50%.
Unduhan
Rincian Artikel

Artikel ini berlisensiCreative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
Referensi
Aguilera, Y., Estrella, I., Benitez, V., Esteban, R. M., and Martin-C, M.A. (2011). Bioactive phenolic compounds and functional properties of dehydrated bean flours. Food Research International, 44 (3): 774-780.
Alfian, R., & Hari S. (2012). Penetapan Kadar Fenolik Total Ekstrak Metanol Kelopak Bunga Rosella Merah (Hibiscus sabdariffa Linn) Dengan Variasi Tempat Tumbuh Secara Spektrofotometri. Jurnal Ilmiah Kefarmasian, Vol. 2, No. 1. Yogyakarta. Universitas Ahmad Dahlan. Hal: 73 – 80.
Allen, O.N. & Ethel k. Allen. (1981). The Leguminosae: A Source Book of Characteristics, Uses and Nodulation. International Kindle Paperwhite.
Ayuchecaria, N., Saputera, M. M. A., & Niah, R. 2020. Penetapan Kadar Fenolik
Total Ekstrak Batang Bajakah Tampala (Spatholobus littolaris Hassk.) Menggunakan UV-Visibel. Jurnal Insan Farmasi Indonesia, 132 – 141.
Balasundram, N., Sundram, K., and Samman, S. (2006). Phenolic Compounds in Plants and Agri-Industrial by-product: Antioxidant activity, occurrence, and potential uses. Food Chemistry, 99 (1) 191-203.
Cheeke, P. R. (2000). Actual and Potential Applications of Yucca Schidigera and Quillaja Saponaria Saponins in Human and Animal Nutrition. J. Anim. Sci. 77: 1-10.
Chesworth, J. M., Stuchbury, T., & Scaife, J.R. (1998). Agricultural Biochemistry.
Chapman dan Hall London.
Daulay, A, S., Ridwanto., Rahmad, R. (2020). Penetapan Kadar Mineral Kalsium Dan Magnesium Pada Labu Siam ( Sechium edule (Jacq.) Swartz) Menggunakan Metode SpektrofotomrtrI Serapan Atom. Farmanesia Vol. 7. No. 1. Farmasi, Universitas Muslim Nusantara Al-Washliyah.
Depkes RI. (1980). Materia Medika Indonesia. Jilid IV. 177 – 180. Departemen Kesehatan Republik Iindonesia. Jakarta.
Depkes RI. (1989). Materia Medika Indonesia. Jilid V. 434 – 436. Departemen Kesehatan Republik Iindonesia. Jakarta.
Depkes RI. (1995). Farmakope Indonesia. Edisi IV. Jakarta : Departemen Kesehatan RI. Hal. 1033.
Depkes RI. (1979). Farmakope Indonesia. Edisi III. Jakarta : Departemen Kesehatan RI. Hal. 840
Dhurhania, Crescentiana Emy., dan Agil Novianto. (2018). Uji Kandungan Fenolik Total dan Pengaruhnya Terhadap Aktivitas Antioksidan dari Berbagai Bentuk Sedian Sarang Semut (Myrmecodia pendens). Jurnal Farmasi dan Ilmu Kefarmasian Indonesia vol. 5 No. 2. Surakarta, Sekolah Ilmu Kesehatan Nasional.
Ditjen POM. (1979). Materia Medika Indonesia. Jilid III. Jakarta: Direktorat Jendral Pengawasan Obat dan Makanan. Hal. 155 – 161.
Endah, S.R.N. 2017. Pembuatan Esktrak Etanol Dan Penapisan Fitokimia Ekstrak Etanol Kulit Batang Sintok (Cinnamomun sintoc Bl.). Jurnal Hexagro Vol. 1. No.2. Tasikmalaya.
Fitriani, A. (2019). Fenomena Kayu Bajakah Dalam Kajian Hukum Perlindungan Konsumen dan Hukum Islam. Palangkaraya. Fakultas Syariah, IAIN.
Fitriani., E.S., & Suroto, H.S. (2020). Karakterisasi Tanaman Akar Bajakah ( Spatholobus littolaris Hassk.) dari Loakulu Kabupaten Kutai Kartanegara. Jurnal Riset Teknologi Industri. Balai Riset dan Standarisasi Industri Samarinda.
Folin, O., Ciocalteu, V. (1927). On Tyrosine and Tyriptophane Determinations in Proteins, Jour. Bio. Cem, 73: 627 – 650
Francis, G., Z. Kerem., H. P. S. Makkar., K. Becker. 2002. The Biological Action of Saponins in Animal System: a review. Br. J. Nurt. 88: 587 – 605.
Gandjar, I. G., Rohman, A. (2007). Kimia Farmasi Analisis. Pustaka Pelajar : Yogyakarta. Hal 252 – 254.
Handoyo, D.L.Y. (2020). Pengaruh Lama Waktu Maserasi (Perendaman) Terhadap Kekentalan Ekstrak Daun Sirih (Piper betle). Jurnal Farmasi Tinctura, Vol 2, No 1. Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Ibrahimy.
Haminiuk, C., Macial, G., Plato-Oviedo, M., and Peralta, R. (2012). Phenolic compounds in fruits- An overview. International Journal of Food Science and Technology, 47 (10): 2023-2044.
Harbone, J.B. (2006). Metode Fitokimia: Penuntun Cara Modern Menganalisis Tumbuhan (alih bahasa: Kokasih Padmawinata & Iwang Soediro). Bandung: ITB
Harbone, J.B. (1987). Metode Fitokimia Penentuan Cara Modern Menganalisis Tumbuhan, Edisi Ke-2, Terjemahan K.Padmawinara dan I.Soediro. Penerbit ITB, Bandung.
Hasna, L.Z., Putri, S., & Muhammad, A.A. 2022. Review : Akar Kayu Bajakah dan Manfaatnya untuk Kesehatan. Jurnal Teknologi, Pangan Vol. 4 no. 1, 32– 39
Hujjatusnaini, N., Ardiansyah., Bunga, I., Emeilia, A., Ratih, W. (2021). Buku Referensi Ekstraksi. Institut Agama Islam Negri Palangkaraya.
Julianto, T.S. (2019). Fitokimia Tinjauan Metabolit Sekunder dan Skrining Fitokimia. Yogyakarta. Universitas Islam Indonesia.
Kristanti, A.N. (2008). Buku Ajar Fitokimia. Surabaya : Universitas Airlangga Press.
Kusumaningati, R.W. (2009). Analisa Kandungan Fenol Total Jahe (Zingiber officinale Rosc.) Secara Invitro. Fakultas Kedokteran UI. Jakarta
Landette, J. (2012). Update knowledge about polyphenols: function, bioavailability, metabolism, and Health. Critical Reviews in Food Science and Nutrition, 52 (10): 936 – 948.
Maulina, S., Pratiwi, D. R., & Erwin. (2019). Skrining Fitokimia dan Bioaktivitas Ekstrak Akar Uncaria nervosa Elmer (Bajakah). Jurnal Atomik, 100 – 102.
Miller, J.N., Miller, J. C. 2010. Statistics and Chemometrics for Analytical Chemistry Sixth Edition. Person Education Limited, England.
Mueller, H. I. 2006. Unravelling the conundrum of tannins in animal nutrition and health. J. Sci. Food Agric. 86: 361 - 367
Ninkaew, S., & Chantaranothai, P . 2014. The Genus Spatolobus Hassk. (Leguminosae – Papilionoideae ) in Thailand. Tropical Natural History, 87 – 89
Nely, F. 2007 Aktivitas Antioksidan Rempah Pasar dan Bubuk Rempah Pabrik dengan Metode Polifenol dan Uji Aom (Active Oxygen Method). Skripsi Institut Pertanian Bogor. Bogor.
Nugroho, A. (2017). Teknologi Bahan Alam. Banjarmasin. Lambung Mangkurat Universitas Press.
Nugroho, H.L., & Yustina, S.H. (2020). Farmakognosi Tumbuhan Obat Kajian Spesifik Genus Piper. Yogyakarta. Universitas Gadjah Mada.
Patra, A. K. dan Saxena, J. (2010). A New Perspective on The Use of Plant Secondary Metabolites to Inhibit Methanogenesis in the Rumen. J. Phytochemistry. 71: 1198 – 1222.
Puspitasari, A.D., Feristasari, F.A., & Nouvia, G.A.F. (2019). Aktivitas Antioksidan, Penetapan Kadar Fenolik Total dan Flavonoid Total Ekstrak Etanol, Etil Asetat, dan N-Heksan Daun Petai (Parkia speciosa Hassk.). Jurnal Ilmiah Teknosains, Vol.V, No. 1. Sampangan. Universitas Wahid Hasyim.
Putri, L.E. 2017. Penetuan Konsentrasi Senyawa Berwarna KMnO4 Dengan Metode Spektroskopi UV Visible. Natural Science Journal, Volume 3 Nomor 1, Prodi Farmasi. Universitas Dharma Andalas Padang. Hal 391 – 398.
Robinson, T . 1995. Kandungan Organik Tumbuhan Tinggi (6th ed.). ITB Bandung.
Rohman, A. (2007). Kimia Farmasi Analisis : Spektrofotometri UV dan Tampak (visible). Pustaka Pelajar. Yogyakarta.
Saputera, M.M.A., Mapaung, T. W. A., & Ayuchecaria, 2019. Konsentrasi Hambat Minimum (KHM) Kadar Ekstrak Etanol Batang Bajakah Tampala LA (Spatholobus littolaris Hassk.) Terhadap Bakteri Escherichia Coli Melalui Metode Sumuran. Jurnal Ilmiah Manuntung, 167 – 173.
Singleton, V.L., dan Rossi, J.A. (1965). Colourimeter of total Phenolics with Phosphomolibdic acid reagents. Am. J. Enol. Vitic. 16: 144-158
Skoog, D.A. and D.M. WEST. (1971). Principles of instrumental analysis. Holt, Rinehart and Winston, Inc., New York.
Suhartati, T. (2017). Dasar-dasar spektrofotometri uv-vis dan spektrofotometri massa untuk penetuan struktrur senyawa organik. Lampung. CV. Anugrah Utama Raharja.
Thesalonika, G. A., Sudewi, S., Rorong, J. A. 2018. Optimasi dan Validasi Metode Analisis dalam Ppenentuan Kandungan dalam Penetuan Kandungan Total Fenolik pada Ekstrak Daun Gedi Hijau (Albemuschos manihot L.) yang Diukur dengan Spektrofotometer UV-Vis. Jurnal Ilmiah Farmasi. 7 (3); 14- 21.
Triyani, E. (1985). Spektrofotometri Ultraviolet dan Sinar Tampak Serta Aplikasinya Dalam Oseanologi. Oseana, Volume X, Nomor 1. Hal: 39-47.
Tyler, V. (1976). Pharmacognosy. Edisi VII. Phila Delphia : LEA dan Febiger. Vermerris, W. And Nicholson, R. (2006). Phenolic Compound Biochemistry, Springer. USA
Vifta, R.L., & Yustisia, D.A. (2018). Skrining Fitokimia, Karakterisasi, dan Penentuan Kadar Flavonoid Total Ekstrak dan Fraksi-Fraksi Buah Parijoto (Medinilla speciosa B.). Prosiding Seminar Nasional Unimus. Semarang. STIPAR. Yudono, B. (2017). Spektofotometri. Bukit Besar, Palembang.