Penetapan Kadar Kafein Dari Ekstrak Daun Kopi Robusta (Coffea canephora Pierre ex A. Froehner) Dan Daun Kopi Arabika (Coffea arabica L.) Dengan Metode Kromatografi Cair Kinerja Tinggi.
Isi Artikel Utama
Page: 1544-1552
Abstrak
Kopi merupakan tanaman yang mengandung kafein dan bisa diolah menjadi minuman yang nikmat, saat ini telah meraih popularitas yang sangat tinggi di seluruh dunia, menempati peringkat kedua setelah air dan teh dalam daftar minuman yang paling disukai. Minuman kopi digemari oleh berbagai kalangan, dari remaja hingga dewasa, dan di Indonesia, kopi bahkan menjadi minuman terbesar yang dikonsumsi, hanya berada di bawah air putih dalam tingkat konsumsi. Rata-rata, orang mengonsumsi kopi sekitar 3-4 kali sehari, mencerminkan betapa populernya minuman ini di antara penduduk Indonesia. Kopi memiliki tingkat kafein yang relatif tinggi, dan konsumsi berlebihan yang berlanjut dapat meningkatkan risiko perkembangan beberapa jenis penyakit, seperti hipertensi, penyakit jantung, dan stroke. Menurut Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM), batas maksimum konsumsi kafein dalam makanan dan minuman adalah 150 mg per hari dan 50 mg per sajian. Konsumsi kopi yang berlebihan dan berkelanjutan dapat meningkatkan risiko perkembangan penyakit tertentu seperti hipertensi, penyakit jantung, dan stroke. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kandungan metabolit sekunder dari daun kopi robustadan daun kopi arabika dan untuk menentukan kadar kafein dalam daun kopi robusta dan daun kopi arabika secara kromatografi cair kinerja tinggi. Tahap-tahap penelitian ini mencakup pengolahan bahan tumbuhan, karakterisasi, pembuatan ekstrak etanol, skrining fitokimia, dan penentuan kadar kafein pada ekstrak daun kopi robusta dan daun kopi arabika melalui kromatografi cair kinerja tinggi. Ekstrak dari daun kopi robusta dan daun kopi arabika dibuat dengan metode maserasi menggunakan etanol 96%. Ekstrak yang dihasilkan kemudian dipekatkan dengan menggunakan rotary evaporator, dan selanjutnya dilakukan pengujian kualitatif kafein menggunakan metode Parry. Kadar kafein ditetapkan dengan menggunakan kromatografi cair kinerja tinggi, dengan menggunakan persamaan regresi y = ax+b, di mana y adalah luas area, a= 49,668, dan b= - 16,536. Kadar kafein dalam ekstrak daun kopi robusta diukur sekitar 51,42916 mg/g, sementara ekstrak daun kopi arabika memiliki kadar kafein sekitar 29,97927 mg/g.
Unduhan
Rincian Artikel
Artikel ini berlisensiCreative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
Referensi
Amin, Muhammad Nasution., Ainil, Fithri Pulungan., Nia, Novranda Pertiwi. (2023). Kromatografi Cair Kinerja Tinggi Untuk Penetapan Kadar Sediaan Tablet Digoksin. Jurnal lp2m. umnaw.
Andry, Muhammad., Syufyani, Fahma., Muhammad, Amin Nasution., Ika, Julianti Tambunan., Muhammad, Faizal Fathurrohim & Firman, R. (2023). Skrining fitokimia dan Analisis Kadar Kafein Pada Kopi Bubuk Jenis Arabika Di Kota Takengon Menggunakan Spektrofotometri Ultraviolet. Journal of Pharmaceutical And Sciences, 6(3), 998.
Aulia, S. S., Sopyan, I., & Muchtaridi. (2016). Penetapan Kadar Simvastatin Menggunakan Kromatorafi Cair Kinerja Tinggi (KCKT) :Review. Farmaka, 14(4), 70–78.
Clara, M., (2018), Validasi Metode High Performance Liquid Chromatography (HPLC) Fase Terbalik Pada Penetapan Kadar Kafein dalam Kopi Bubuk Murni Robusta Merk X, Universitas Sanata Dharma, Skripsi, Yogyakarta.
Depkes RI. (1995). Farmakope Indonesia edisi IV. Departemen Kesehatan Republik Indonesia.
Depkes RI. (1995). Farmakope Indonesia Edisi IV.
DepKes RI. (1989). Materia Medika Indonesia (IV). Jilid 1.
Fitri, Khairani., Tetty, Noverita Khairani., Muhammad, Andry., Nidia, Rizka., Muhammad, Amin Nasution. (2023). Uji Aktivitas Krim Anti Jerawat Ekstrak Etanol Daun Seroja (Nelumbo nucifera G.) Terhadap Bakteri Propionibacterium acnes DAN Staphylococcus aureus. Journal Of Pharmaceutical And Sciences, 6(1), 37.
Humairah, A., Yuniarti, & Thamrin, G. A. R. (2022). Identifikasi Senyawa Metabolit Sekunder Pada Tumbuhan Belaran Tapah ( Merremia peltata ) Identification Secondary Metabolites Compounds of the Belaran Tapah ( Merremia peltata ). Jurnal Sylva Scienteae Vol.05 (1), 86–91.
Istiqomah. (2013). Dan Sokletasi Terhadap Kadar Piperin Buah Cabe Jawa ( Piperis Retrofracti Fructus ) Dan Sokletasi Terhadap Kadar Piperin. In UIN Syarif Hidayatullah. Jurnal Farmasi Dan Ilmu Kefarmasian, 7(1), 26.
Kurniawan, A. (2018). Rancang Bangun Alat Pembuat Minuman Kopi Otomatis Berbasis Mikrokontroler. Jurnal Ilmiah Mikrotek, 1(2), 34.
Lestary, S., Nasution, M. A., Ridwanto, R., & Nasution, H. M. (2023). Penetapan Kadar Kafein Ekstrak Daun Teh Hijau Dan Putih Camellia Sinensis (L.) Dengan Kromatografi Cair Kinerja Tinggi. Journal of Pharmaceutical and Sciences, 6(3), 1407-1415.
Rezaldi, Firman., Hanafis , Sastra Winata., Muhammad, Andry., Muhammad, Amin Nasution., Ade, Shindy F Br Sembiring. (2023). Anti-Inflammatory Activity of Stem Barks Ethanol Extracts of Garcinia xanthochymus On Male White Rats. Journal of Agromedicine and Medical Sciences, 9(1), 47.
Sari, Melia., Muhammad , Amin Nasution., Muhammad, Andry., Hindri, Syahputri., Nia, Novranda Pertiwi. (2023). Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Daun Sisik Naga Terhadap Bakteri Staphylococcus aureus dan Salmonella typhi. Jurnal Dunia Farmasi, 7(2), 125.
Winata, Hanafis Sastra., Hendri, Faisal., Muhammad, Andry., Nurul, Aulia., Muhammad, Amin Nasution., Ika, Julianti Tambunan. (2023). Penetapan Kadar Flavonoid Total Ekstrak Etanol Buah Asam Kandis (Garcinia xanthochymus) Dengan Metode Spektrofotometri Uv-Vis dan LCMS. Journal of Pharmaceutical And Sciences, 6(3), 935.