Pengembangan Formulasi Sediaan Gummy Candy dengan Variasi Konsentrasi Gelatin Sebagai Gelling Agent
Isi Artikel Utama
Page: 649-654
Abstrak
Gummy candy merupakan suatu sediaan yang berbentuk lunak, terbuat dari campuran sari buah dan bahan pembentuk gel (gelling agent) serta pemanis, berwarna jernih transparan juga memiliki tekstur tertentu berdasarkan dengan kekenyalannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui formulasi dan membandingkan kadar gelatin sebagai gelling agent dalam pembentukkan tekstur kenyal sediaan gummy candy. Metode penelitian yang digunakan adalah dengan melakukan studi literatur pada beberapa jurnal yang kredibel dengan kriteria jurnal 10 tahun terakhir mengenai formulasi sediaan gummy candy dengan gelatin sebagai gelling agent-nya. Hasil yang didapatkan yaitu penggunaan gelatin sebagai gelling agent dapat dikombinasikan dengan pektin dan gliserin. Konsentrasi terbaik dari kombinasi gelatin dan pektin adalah rentang antara 15-20%, sedangkan konsentrasi terbaik dari kombinasi gelatin dan gliserin adalah dalam rentang 25-30%. Sehingga dapat disimpulkan bahwa, penggunaan gelatin sebagai gelling agent dan pektin sebagai peningkat kekenyalan membutuhkan konsentrasi yang lebih sedikit dibandingkan dengan gelatin dan gliserin untuk menghasilkan gummy candy yang memiliki tingkat kekenyalan yang disukai.
Unduhan
Rincian Artikel
Artikel ini berlisensiCreative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
Referensi
Agustina, L., Irnandini, W., & Astuti, B. D. (2019). Formulasi Nutrasetikal Sediaan Gummy Candy Puree Labu Kuning (Curcuma moschata) dengan Variasi Kadar Gelatin dan Evaluasi Sediaan. In Prosiding Artikel Seminar Nasional Farmasi.
Amaria, E. F., Luliana, S., & Isnindar, I. (2016). Formulasi Sediaan Gummy Candies Ekstrak Herba Pegagan (Centella asiatica) menggunakan pektin dari Daun Cincau Hijau (Cyclea barbata Miers). Jurnal Mahasiswa Farmasi Fakultas Kedokteran UNTAN, 5(1).
Andriani, E. F., Luliana, S., & Anastasia, D. S. Formulasi Sediaan Gummy Candies Ekstrak Herba Meniran (Phyllanthus niruri Linn). Jurnal Mahasiswa Farmasi Fakultas Kedokteran UNTAN, 5(1).
Azzahra, F., Yulianti, R., & Indra, I. (2022). Optimasi Gelatin-Gliserin Pada Sediaan Gummy Candies Ekstrak Biji Jinten Hitam. Journal of Pharmacopolium, 5(2).
Chabib, L., Murrukmihadi, M., & Aprianto, A. (2013). Pengaruh Pemberian Variasi Campuran Sorbitol Dan Glukosa Cair Sebagai Pemanis Pada Sediaan Gummy Candy Parasetamol. Jurnal Ilmiah Farmasi, 10(2), 69-77.
Chrisella, A., Kusumawati,N., Indarto,T., Suseno,P. 2015. Pengaruh Perbedaan Penambahan Rumput Laut Eucheuma cottonii Dan Gelatin Dengan Berbagai Konsentrasi Terhadap Sifat Fisikokimia Dan Organoleptik Permen Jelly Rumput Laut (The influence different addition of Eucheuma cotonii seaweed and gelatin with various). Jurnal Teknologi Pangan dan Gizi. 14(1);38–45.
Depkes RI. 2019. Peraturan Badan Pengawas Obat Dan Makanan Nomor 11 Tahun 2019 Tentang Bahan Tambahan Pangan. Jakarta :Badan Pengawas Obat dan Makanan
Eryani, M. C. (2019). Formulasi Dan Uji Stabilitas Gummy Candies Buah Naga (Hylocereus Polyrhizus) Dengan Variasi Konsentrasi Gelatin Dan Karagenan Sebagai Gelling Agent. Jurnal Informasi Kesehatan Indonesia (JIKI), 5(2), 58-64.
Firdaus, F., & Kresnanto, V. A. (2013). Formulasi nutraseutikal sediaan gummy candies sari buah markisa kuning (passiflora edulis var. Flavicarpa) dengan variasi kadar sukrosa sebagai bahan pemanis. Jurnal Gamma, 8(2).
Firdaus, F., Islamaya, W., & Fajriyanto, F. (2014). Formulasi Nutraseutikal Sediaan Gummy Candies Sari Buah Belimbing Manis (Averrhoa Carambola. L) Dengan Variasi Kadar Manitol Dan Corn Syrup Sebagai Basis. Teknoin, 20(1).
Hastuti, D., & Sumpe, I. S. (2007). Pengenalan Dan Proses Pembuatan Gelatin. Mediagro, 3(1).
Heroweti, J. (2011). Formulasi Nutraseutikal Gummy Candies Sari Buah Tomat (Lycopersicum esculentum, Mill) Dengan Variasi Bahan Pemanis. Journal Farmasetical. 3(2), 17-26.
Kia, E.M., Ghaderzadeh, S., et al. 2020. Red beet extract usage in gelatin/gellan based gummy candy formulation introducing Salix aegyptiaca distillate as a flavouring agent. Journal Food Sci Technol. 3(1); 55-63.
Nisa, A., Aisiyah. S., Purwaningsih. D. (2022). Optimasi Sediaan Gummy Candy Parasetamol Dengan Variasi Konsentrasi Gelatin Dan Gliserin Menggunakan Metode Simplex Lattice Design. Jurnal Farmasi (Journal of Pharmacy), 11(2), 13-22.
Rani, K. C., Ningrat, K. W. C., Melinda, S., & Jayani, N. I. E. (2022). Formulasi Chewable Gummy Daun Kelor (Moringa oleifera) dengan Gelling Agent Konjak Glukomanan dan Kappa Karagenan. Media Pharmaceutica Indonesiana, 4(1), 1-12.
Rashati, D., Maulani, D., & Imama, A. F. S. N. (2021). Pengaruh Variasi Konsentrasi Sorbitol Dan Gula Cair Singkong (Manihot Esculenta Crants) Sebagai Pemanis Terhadap Sifat Fisik Gummy Candies Paracetamol. Jurnal Ilmiah Farmasi AKFAR, 4(2), 1.
Rohmiati, R., Wahyuningsih, I., Guntarti, A., Narwanti, I., Putri, H., Anwar, S. D., & Islamy, M. R. (2018). Pengembangan Produk Tablet Oral Disintegrasi Piroksikam. Media Farmasi: Jurnal Ilmu Farmasi, 15(1), 23-33.
Sunaryo, R. A., & Zaky, M. (2020). Formulasi Nutraseutikal Gummy Candies Sari Buah Belimbing Wuluh (Averrhoa Bilimbi L.). Jurnal Farmagazine, 7(2), 61-67.
Zulaini, L., & Dalimunthe, G. I. (2022). Formulasi Sediaan Gummy Candies Sari Sawi Pakcoy (Brassica Rapa L) Dengan Variasi Sukrosa Sebagai Pemanis. Journal of Health and Medical Science, 69-77.