Formulasi Dan Uji Efektivitas Sediaan Salep Ekstrak Etanol Daun Sintrong (Crassocephalum crepidioides (Benth.) S.Moore) Terhadap Penyembuhan Luka Bakar Pada Marmut Jantan (Cavia porcellus)
Isi Artikel Utama
Page: 598-606
Abstrak
Pembentukan jaringan parut akibat luka bakar yang menular menyebabkan pematangan epidermis yang tertunda. Sintrong mengandung flavonoid, alkaloid, glikosida, saponin, tanin dan steroid yang memiliki fungsi antiinflamasi dan antioksidan serta dapat melindungi tubuh dari efek berbahaya radikal bebas. Sediaan dengan titrasi yang baik dan waktu pemaparan yang lama diperlukan untuk mengatasi masalah luka bakar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses pembuatan salep daun sintrong (Crassocephalum crepidiodes (Benth.) S.Moore) dan efek pengobatan luka bakar ekstrak daun sintrong dalam sediaan salep yang telah diuji pada marmut jantan (Cavia porcellus).
Pada penelitian ini digunakan metode uji dengan cara pembuatan simplisia, karakterisasi, skrining fitokimia, ekstraksi, formulasi dan penyesuaian sediaan salep hingga konsentrasi 0.5%, 1% dan 1.5%, serta evaluasi uji salep yang meliputi uji stabilitas, uji sensori, uji homogenitas, uji daya lekat, daya sebar, uji pH, uji iritasi dan uji khasiat sediaan salep. Hasil yang diperoleh dari pemerikasaan karakteristik menunjukkan bahwa simplisia daun sintrong telah memenuhi persyaratan uji karakteristik untuk simplisia. Hasil uji fitokimia menunjukkan bahwa daun sintrong positif mengandung alkaloid, flavonoid, glikosida, saponin, tanin dan triterpen atau steroid. Hasil evaluasi salep ekstrak etanol daun sintrong untuk hasil yang stabil. Formulasi terbaik adalah formula 3 dengan konsentrasi 1.5% dengan diameter penyembuhan luka 0.13 cm pada hari ke-21.
Unduhan
Rincian Artikel
Artikel ini berlisensiCreative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
Referensi
Adjatin, A., Dansi, A., Badoussi, E., Loko, Y. L., Dansi, M., Azokpota, P., Gbaguidi, F., Ahissou, H., Akoegninou, A., Akpagana, K., and Sanni, A. (2013). Phytochemical screening and toxicity studies of Crassocephalum rubens (juss, ex Jack.) S. Moore and Crassocephalum crepidioides (Benth) S. Moore consumed as vegetable in Benin. International Journal of Current Biological and chemical sciences, 2 (8): 1-13.
Anggraeni, L., dan Bratadiredja, M. A. (2018). Review Artikel: Tanaman Obat yang memiliki aktivitas terhadap luka bakar. Farmaka, 16(2), 51-59.
Anugerah, R. D., Taurina, W., dan Andrie, M. (2022). Uji Aktivitas Antioksidan Sediaan Salep Ikan Gabus (Channa Striata) Kombinasi Vitamin C Dan Madu Kelulut (Heterotrigona Itama). Journal Syifa Sciences Dan Clinical Research, 4(3), 533-542.
Church, D., Elsayed, S., Reid, O., Winston, B., Lindsay, R., (2006). Burn Wound Infection. Clinical Microbiology Reviews, 19(2), 403-434.
Dhego, A. P., Susanti, L., dan Wibawa D. A. A. (2017) "Uji Aktivitas Antibakteri Salep Ekstrak Kulit Batang Kesambi (Schleichera oleosa Merr) terhadap Staphylococcus aureus ATCC 25923 yang Diinfeksikan pada Kelinci", Biomedika. 10(2), 11-17.
Elsie, B. H dan M.S. Dhanarajan. (2010). Evaluation of Antimicrobial Activity and Phytochemical Screening of Gelidium acerosa. Journal of pharmaceutical sciences and research, 2(11), 704
Gomez, R., Murray., C.K., Hospenthal, D.R., Cancio, L.C., Renz, E.M., Holcomb, J.B., (2009). Causes of Mortality by Autopsy Findings of Combat Casualties and Civilian Patients Admitted to a Burn Unit. Journal of the American College of Surgeon,208(3), 348-354.
Izzati, U. Z. (2015). Efektivitas Penyembuhan Luka Bakar Salep Ekstrak Etanol Daun Senggani (Melastoma Malabathricum L.) Pada Tikus (Rattus Norvegicus) Jantan Galur Wistar. Jurnal Mahasiswa Farmasi Fakultas Kedokteran UNTAN, 3(1).
Jacob, J. M., Oematan, A. B., dan Maakh, Y. F. (2022). Uji Karakteristik Sedaiaan Salep Ekstrak Etanol Buah Makasar (Brucea Javanica (L) Merr) Sebagai Kandidat Salep Untuk Luka Incisi Dan Luka Diabetes. Jurnal Kajian Veteriner, 10(1), 38-50.
Kawarnidi, T., Septiarini, A. D., dan Wardani, T. S. (2022). Formulasi dan evaluasi salep ekstrak daun ketepeng cina (cassia alata L. ) dengan basis vaselin album dan cera alba terhadap jamur candida albicans. Jurnal farmasi dan kesehatan, 2(1), 51-59.
Lisnawati, L., Taurina, W., dan Andrie, M. (2022). Formulasi salep ekstrak ikan gabus (channa striata) dan madu kelulut (heterotrigona itama) sebagai antioksidan. Journal syifa sciences and clinical research, 4(3), 523-532.
Maimunah, S., Pratama, H. A., dan Mayasari, U.(2020). Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Daun Sintrong (Crassocephalum Crepidiodies) Terhadap Bakteri Staphylococcus Ureus. Jurnal Pembelajaran Dan Biologi Nukleus, 6(1), 103-111.
Rosyidulldab, M., Nasution, T. H., Dan Andarini, S. (2013). Pengaruh Ekstrak Daun Kersen (Muntingia Calabura) Terhadap Derajat Eritema Pada Proses Inflamasi Marmut (Cavia porcellus) Dengan Luka Bakar Derajat II Dangkal. Jurnal Ilmu Keperawatan: Journal Of Nursing Science, 1(2), 157-161.
Simanungkalit,E. R., Duniaji, A. S., Dan Ekawati, I. G. A. (2020). Kandungan Flavonoid Dan Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Daun Sintrong (Crassocephalum Crepidiodes) Terhadap Bakteri Bacillus Cereus. Jurnal Ilmu Dan Tekhnologi Pangan, 9(2), 202-210.
Waladani,B., Ernawati, E., Dan Surwaryo, P. A. W. (2021). Peningkatan Dan Keterampilan Kader Kesehatan Masyarakat Dalam Pertolongan Pertama Dengan Kasus Luka Bakar. Jurnal Peduli Masyarakat, 3(2), 185-192.
Wink, M. (2003). Evolution of Secondary Metabolisme from an Ecological and Molecular Phylogenetic Perpective, Phytochemistry 64(1) : 3-19.