Penetapan kadar fenolik total ekstrak kayu raru (Cotylelobium lanceolatum Craib) berdasarkan perbedaan konsentrasi etanol dengan metode spektrofotometri UV-Vis
Isi Artikel Utama
Page: 1811-1818
Abstrak
Banyak masyarakat Indonesia yang menggunakan atau memanfaat kan tumbuhan sebagai obat tradisional, salah satu tumbuhan yang memiliki manfaat yang banyak adalah kulit kayu raru (Cotylelobium lanceolatum Craib) yang digunakan sebagai obat tradisional dalam berbagai penyakit seperti diare, malaria dan diabetes. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui golongan senyawa apa saja yang terdapat pada ekstrak kulit kayu raru dan untuk mengetahui nilai kadar fenolik total yang terkandung dalam ekstrak kulit kayu raru dalam berbagai konsentrasi (96%, 70%, 50%).Tahapan penelitian ini meliputi pengolahan bahan tumbuhan, pembuatan ekstrak etanol kulit kayu raru, pemeriksaan karakterisasi, skrinning fitokimia dan penetapan kadar fenolik total ekstrak kulit kayu raru berdasarkan perbedaan konsentrasi etanol dengan metode spektrofotometri UV-Vis.Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak etanol kulit kayu raru mengandung senyawa flavonoid, tannin, saponin, steroid, fenolik. Penentuan kadar fenolik total dengan menentukan panjang gelombang maksimum asam galat dan perhitungan kadar fenolik total dengan metode spektrofotometri UV-Vis. Hasil penentuan kadar fenolik total ekstrak etanol kulit kayu raru pada konsentrasi 96%; 28,6544±0,1548 mgGAE/g, 70%; 23,9682±0,1270 mgGAE/g, 50%; 20,5825±0,1993 mgGAE/g,maka kadar fenolik yang paling baik menghasilkan kadar fenolik total yaitu ekstrak etanol kulit kayu raru (Cotylelobium lanceolatum Craib) konsentrasi 96%.
Unduhan
Rincian Artikel

Artikel ini berlisensiCreative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
Referensi
Astika Winahyu, D., Retnaningsih, A., & Aprillia, M. (2019). Penetapan Kadar Flavanoid pada Kulit Batang Kayu Rabu (Cotylelobium melanoxylon P) dengan Metode Spektrofotometri UV-Vis. Jurnal Analis Farmasi, 4(1), 29–36.
Ayuchercaria, Noverda., Mochammad maulidie alfiannor saputera., Rakhmadhan Niah. (2020). Penetapan kadar fenolik total ekstrak batang bajakah tampak (spatholobus littoralis Hassk.) Menggunakan spektrofotometri UV-Vis. Jurnal insan farmasi Indonesia. Banjarmasin.
Balange, A., & Benjakul, S. (2009). Use of kiam wood extract as gel enhancer for mackerel (Rastrelliger kanagurta) surimi. International Journal of Food Science & Technology, 44(8), 1661–1669.
Cheablam, O. and Chanklap, B. (2020). Sustainable nipa palm (nypa fruticans wurmb.) product utilization in Thailand. Scientifica, 2020, 1-10. https://doi.org/10.1155/2020/3856203
Depkes RI. (1995). Farmakope Indonesia . Edisi IV. Jakarta: Departemen Kesehatan RI. Hal.1033.
Elfiati, Deni., Arida Susilowati., Celvia Modes., Henti Hendalastuti Rachmat. (2019). Morphological and molecular identification of cellulolytic fungi associated with local raru species.Vol 20 no 8. Medan.
Fuad. 2010. Pengaruh Penambahan Serbuk Kulit Kayu Resak, Perebusan dan Radiasi Sinar Ultraviolet Terhadap Nira Nipah. Program Studi Teknologi Hasil Pertanian. Universitas Brawijaya. Malang
Gandjar, L. G., Rohman, A. (2007). Kimia Farmasi Analisis. Pustaka Pelajar. Yogyakarta. Hal 252-254.
Harborne, J.B. (1987). Metode Fitokimia Penentuan Cara Modern Menganalisis Tumbuhan, Edisi Ke-2, Terjemahan K.Padmawinata dan I.Soediro. Penerbit ITB, Bandung.
Kusumaningati, RW. (2009). Analisa Kandungan Fenol Total Jahe (Zingiber officinale Rose.) Secara Invitro. Fakultas Kedokteran UL. Jakarta
Maqsood, S. and Benjakul, S. (2011). Effect of kiam (Cotylelobium lanceolatum craib) wood extract on the hemoglobin-mediated lipid oxidation of washed Asian sea bass mince. Food and Bioprocess Technology, 6(1), 61-72. https://doi.org/10.1007/s11947-011-0530-x
Maqsood, S., & Benjakul, S. (2011a). Comparative studies on molecular changes and pro-oxidative activity of hemoglobin from different fish species as influenced by pH. Food Chemistry, 124(3), 875–883.
Maqsood, S., & Benjakul, S. (2011b). Retardation of hemoglobin mediated lipid oxidation of Asian sea bass muscle by tannic acid during iced storage. Food Chemistry, 124(3), 1056–1062.
Pasaribu, G., & Setyawati, T. (2011). Aktivitas antioksidan dan toksisitas ekstrak kulit kayu raru (Cotylelobium sp.). Jurnal Penelitian Hasil Hutan, 29(4), 322-330.
Puspitasari,Anita Dwi., Feristasari Fatmawati Anwar.,Nouvia Gusty Auliyatul Faizah. (2019). Aktivitas antioksidan, penetapan kadar fenolik total dan flavonoid total ekstrak etanol,etil asetat, dan n- heksan daun petai (parkia speciosa Hassk). Jurnal ilmiah teknosains.Vol 5 no.1.
Robinson, T. (1995). Kandungan Organik Tumbuhan Tinggi. Edisi ke-4 Terjemahan Kosasih Padmawinata. Bandung. ITB. Hal: 152 – 154, 196
Susilowati, A., Rachmat, H., Elfiati, D., Rangkuti, A., Yulita, K., Dwiyanti, F. & Ginting, I. (2021). Dna isolation and amplification of raru leaf (cotylelobium melanoxylon pierre and Cotylelobium lanceolatum craib). IOP Conference Series Earth and Environmental Science, 713(1), 012050. https://doi.org/10.1088/1755-1315/713/1/012050
Tamprasit, P., Panpipat, W., & Chaijan, M. (2020). Improved radical scavenging activity and stabilized color of nipa palm syrup after ultrasound‐assisted glycation with glycine. International Journal of Food Science & Technology, 55(11), 3424-3431. https://doi.org/10.1111/ijfs.14674.
Verawati,N.,dan N Aida. (2017). Uji aktivitas antibakteri terhadap bakteri patogen dan identifikasi senyawa aktif ektrak kulit kayu raru (Vatican leucocapra).Vol 8 no 2.Ketapang.
Winahyu, D. A., Retnaningsih, A., & Aprillia, M. (2019). Penetapan kadar flavonoid pada kulit batang kayu raru (Cotylelobium melanoxylon P) dengan metode spektrofotometri uv-vis. Jurnal Analis Farmasi, 4(1).
Yazaki, Y., & Collins, P. J. (1994). Wood adhesives from high-yield Pinus radiata bark treated by a simple viscosity process. Holzforschung, 48(3), 241–243.
Yeti, A., & Rafita, Y. (2021). Penetapan Kadar Flavonoid Total Ekstrak Etanol Herba Rumput Bambu (Lopatherum gracile Brongn.) Dengan Metode Sepektrofotometri Visible. Farmasainkes, 1(1), 11–19.