Isi Artikel Utama

Chairina Milda Careca
Gabena Indrayani Dalimunthe
Minda Sari Lubis
Rafita Yuniarti

Page: 1769-1777

Abstrak

Wortel (Daucus carota L.) merupakan sayuran jenis umbi semusim karena hanya berproduksi satu kali kemudian mati. Umbi wortel berwarna kuning kemerahan yang disebabkan kandungan karoten yang tinggi. Mikrokristalin selulosa merupakan salah satu eksipien (bahan tambahan) dalam sediaan tablet, yaitu sebagai bahan pengisi yang dianggap sebagai bahan pengikat karena dapat meningkatkan kemampuan kekompakan tablet dari campuran kompresi. Mikrokristalin selulosa berasal dari sumber daya alam yang mengandung serat alam berlignoselulosa seperti kayu dan non kayu. Tumbuhan berserat yang berlimpah di Indonesia salah satunya adalah wortel (Daucus carota L.). Komposisi kimia utama wortel meliputi karbohidrat yaitu serat pangan (hemiselulosa, selulosa), pati, serta beberapa jenis gula. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah selulosa wortel (Daucus carota L.) dapat dibuat menjadi mikrokristalin selulosa dan melihat perbandingan mutu fisik dari hasil mikrokristalin selulosa wortel dengan Avicel PH 102. Mikrokristalin selulosa dibuat dengan proses delignifikasi menggunakan NaOH 15%, dilanjutkan dengan proses pemutihan menggunakan NaOCl 3,5% dan kemudian dilanjutkan dengan proses hidrolisa dengan HCl 2,5N. Kemudian mikrokristalin selulosa dilakukan evaluasi mutu fisik yang meliputi organoleptik, identifikasi, pH, kelarutan zat dalam air, susut pengering dan pati. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa wortel dapat dijadikan mikrokristalin selulosa yaitu dengan hasil evaluasi mutu fisik dibandingkan dengan Avicel PH 102, organoleptik berbentuk serbuk, tidak berbau, tidak berasa, dan berwarna putih kekuningan (mikrokristalin selulosa) dan putih (Avicel PH 102); identifikasi, masing-masing menghasilkan warna biru-violet; pH 5,67 dan 6,5; kelarutan zat dalam air masing-masing 0,1%; susut pengeringan 4,70% dan 2,53%; dan pati, masing-masing tidak terbentuk larutan biru.

Unduhan

Data unduhan belum tersedia.

Rincian Artikel

Cara Mengutip
Careca, C. M., Dalimunthe, G. I., Lubis, M. S., & Yuniarti, R. (2023). Pembuatan mikrokristalin selulosa dari wortel (Daucus carota L.) dengan avicel PH 102 sebagai pembanding dan evaluasi mutu fisik. Journal of Pharmaceutical and Sciences, 6(4), 1769–1777. https://doi.org/10.36490/journal-jps.com.v6i4.298
Bagian
Original Articles

Referensi

Agustin, N., & Abdassah, M. (2021). Isolasi dan Karakterisasi Selulosa Mikrokristal dari Nanas (Ananas comosus (L.) Merr) Isolation and Characterization of Microcrystalline Cellulose from Pineapple (Ananas comosus (L.) Merr). Pharmaceutical Journal of Indonesia, 18(01), 111–121.

British Pharmacopoeia (Volume I). (2009). The Stationery Office.

British. (2002). Pharmacopoeia. The Stationery Office.

Carlin, B. (2008). Compression and The Role of Filler-Binders. Dalam : Augsburger, L.L., Hoag, S.W. (Eds.). Pharmaceutical Dosage Forms: Tablets, Informa, 173–216.

Chauhan, Y. P., SAPKAL, R. S., SAPKAL, V. S., & ZAMRE, G. S. (2009). Microcrystalline cellulose from cotton rags (waste from garment and hosiery industries). 7(2), 681–688.

Halim, A., Sahlan, ben elfi, & Sulastri, E. (2002). Pembuatan Mikrokristalin Selulosa dari Jerami Padi (Oryza sativa Linn) dengan Variasi Waktu Hidrolisa. Sains Dan Teknologi Farmasi, 7(2), 80–87.

Ilindra, A., & Dhake, J. D. (2008). Microcrystalline cellulose from bagasse and rice straw. Indian Journal of Chemical Technology, 15(5), 497–499.

Jahan, M. S., Saeed, A., He, Z., & Ni, Y. (2011). Jute as raw material for the preparation of microcrystalline cellulose. Cellulose, 18(2), 451–459. https://doi.org/10.1007/s10570-010-9481-z

Ningsi, S.. N. I. M. W. & S. S. (2020). Karakterisasi Mikrokristalin Selulosa Dari Kulit Jagung Pulut(Zea mays L. Var Ceratina Kulesh). Jurnal Kesehatan, December, 53–59.

Ohwoavworhua, et al. (2005). Some Physical Characteristics of Microcrystalline Cellulose Obtained from Raw Cotton of Cochlospermum planchonii. Tropical Journal of Pharmaceutical Research, 4(2), 501–507.

Rockville, M. . (2007). United States Pharmacopeia 30 and National Formulary 25. United States Pharmacopeial Convention.

Siregar, C. J. ., & Wikarsa, S. (2010). Teknologi Farmasi Sediaan Tablet: Dasar-Dasar Praktis. EGC.

Sobari, E., & Fathurohman, F. (2017). Efektifitas Penyiangan Terhadap Hasil Tanaman Wortel (Daucus carota L.) Lokal Cipanas Bogor. Jurnal Biodjati, 2(1), 1. https://doi.org/10.15575/biodjati.v2i1.1292

Steven, Mardiyati, & Suratman, R. (2014). Pembuatan Mikrokristalin Selulosa Rotan Manau (Calamus Manan Sp.) Serta Karakterisasinya. Jurnal Selulosa, 4(02), 89–96. https://doi.org/10.25269/jsel.v4i02.84

Artikel paling banyak dibaca berdasarkan penulis yang sama

1 2 > >>