Uji aktivitas antibakteri fraksi n-heksana dan etil asetat daun kecombrang (Etlingera elatior) terhadap Staphylococcus aureus dan Escherichia coli
Isi Artikel Utama
Page: 1488-1497
Abstrak
Penyakit infeksi yang disebabkan oleh mikroorganisme merupakan penyakit yang banyak ditemukan di masyarakat. Terapi yang digunakan untuk pengobatan infeksi saat ini yaitu dengan pemberian antibiotik. Namun banyak kasus resistensi bakteri terhadap antibiotik diakibatkan penggunaan antibiotik yang tidak rasional, sehingga perlu dikembangkannya alternatif pengganti antibiotik yang bersumber dari tumbuhan. Salah satu tumbuhan yang berpotensi sebagai antibakteri adalah Daun Kecombrang (Etlingera elatior) karena mengandung saponin,flavonoid, steroid/triterpenoid,dan glikosida yang dapat berfungsi sebagai antimikroba. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas fraksi n-heksan dan etil asetat dari daun kecombrang terhadap Staphylococcus aureus dan Escherichia coli. Penelitian ini dilakukan secara eksperimental, variabel bebas terdiri dari ekstrak etanol daun kecombrang ,fraksi n heksan dan etil asetat. Variabel terikat terdiri dari uji karakteristik simplisia, skrining fitokimia,uji aktivitas antibakteri fraksi daun kecombrang terhadap S.aureus dan E.coli. uji antibakteri menggunakan fraksi n-heksan dan etil asetat yang dibuat dengan konsentrasi 10%,30%,50% dan 70%. kontrol positif menggunakan antibiotik kloramfenikol dan kontrol negatif menggunakan DMSO,dan metode yang digunakan adalah difusi agar dengan kertas cakram. Hasil penelitian uji antibakteri menunjukkan bahwa daun kecombrang memiliki daya hambat pada bakteri Staphylococcus aureus dan Escherichia coli. Daya hambat fraksi etil asetat lebih kuat dibandingkan n heksan. Daya hambat terkuat terdapat pada fraksi etil asetat dengan konsentrasi 30,50,dan 70%, terhadap Staphylococcus aureus yaitu 10,9 mm, 12,6 mm, dan 14,15 mm. sedangkan pada bakteri Escherichia coli yaitu 10,5 mm, 12.3 mm. dan 13,9 mm. dan berdasarkan kategori zona hambat CLSI,2020,fraksi konsentrasi 70% termasuk kategori intermediat,konsentrasi 50,30,dan 10% termasuk kategori resisten. Sedangkan kontrol positif dikategorikan sensitif terhadap kedua bakteri.
Unduhan
Rincian Artikel
Artikel ini berlisensiCreative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
Referensi
Bassett, J., Denney, R. C., Jeffrey, G.H., dan Mendham, J. (1994). Buku Ajar Vogel: Kimia Analisis Kuantitatif Anorganik. Edisi 4. Jakarta: EGC: Hal.165.
Depkes RI. (1979). Farmakope Indonesia Edisi III. Jakarta: Departemen Kesehatan RI.
Depkes RI. (1989). Materia Medika Indonesia. Jilid V. Jakarta: Departemen Kesehatan RI.
Ditjen POM. (1985). Cara Pembuatan Simplisia. Cetakan Pertama. Jakarta: Departemen Kesehatan RI.
Eko,S.,Risa.,dan Reza.R. (2015). Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Daun Kecombrang (Etlingera elatior) Terhadap Bakteri Salmonella Thypi. Jurnal Ilmiah Manuntung.Vol 1.
Fardiaz, S. (1989). Mikrobiologi Pangan.PAU Pangan dan Gizi Institut Pertanian. Bogor.
Farsnworth, N.R. (1996). Biological and Phytochemical Screening of Plant.Journal of Pharmaceutical Sciences. 55-59
Harborne, J.B. (1987). Metode Fitokimia Penuntun Cara Modern Menganalisis Tumbuhan. Bandung: ITB Press.
Jones.,W.P., Kinghom,A.D.(2006).Extraction Of Plant Secondary Metabolites in Sharker Natural Product Isolation.Humana Press.New Jersey..
Kusumawati,Eko.,Risa.S.,dan Reza.R.(2015).Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Daun Kecombrang Etlingera elatior (Jack) R.M Sm Terhadap Salmonella thypi.Jurnal Ilmiah Manuntung.vol1.Halaman 1-7.
Maulana,A.R.,Bawon,T.,,Hidayat.(2021).UjiAktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Daun Waru Gunung (Hibiscus macrophyllus) dan Fraksinya terhadap Staphylococcus aureus.Jember: e-Journal Pustaka Kesehatan,vol.9 (no.1).Halaman 49.
Nasution, H. M. (2020). Skrining Fitokimia dan Isolasi Senyawa Steroid/Triterpenoid dari Ekstrak N-Heksana Rumput Laut. Jurnal Dunia Farmasi.
Nasution,H.M,dkk.(2022).Phytochemical Screening and Antibacterial Activity Test Of Ethanol Extract Of Jengkol leaves (Archidendron Pauciforum Benth) I.C Nielsen Against Staphylococcus epidermidis and Propionibacterium acnes.International Journal Of Science.Halaman 650.
Rahmawati,(2014). Interaksi Ekstrak Daun Lidah Buaya (Aloe vera L) dan Daun Sirih (Piper betle) Terhadap Daya Hambat Staphylococcus aureus secara in vitro. Jurnal Edubio Tropika Vol 2. Halaman 121.
Robinson, T. 1995, Kandungan Organik Tumbuhan tinggi.ITB Press, Bandung. hal 191.
Salni,dkk.(2011).Isolasi Senyawa Antibakteri dari Daun Jengkol (Pithecolobium lobatum) dan Penentuan Nilai KHM nya.Sumatera Selatan:Universitas Sriwijaya.
Suryati, N., Bahar, E., and Ilmiawati, (2017). Uji efektifitas antibakteri ekstrak Aloe vera terhadap pertumbuhan Escherichia coli secara in vitro. Jurnal Kesehatan Andalas. Vol. 6, No.3: 518-522.
Syalsabila,Putri.,Nasution.H.M.,Daulay.A.S. (2023).Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Daun Mahkota Dewa (Phaleria macrocarpa (Scheff)Boerl) Terhadap Propionibacterium acnes.Jurnal Farmasainkes.Vol2 No.2.Halaman 204.