Isi Artikel Utama

Nurisma Kemalasari
Sumardi
Yessi Febriani

Page: 1-6

Abstrak

Nangka (Artocarpus heterophyllus Lam) merupakan tumbuhan lokal yang terdapat di berbagai daerah di Indonesia. Pohon nangka ini biasanya dimanfaatkan sebagai obat tradisional. Penelitian ini bertujuan untuk menguji ekstrak etanol kulit batang nangka terhadap penyembuhan luka sayat pada kulit ayam broiler dan penetapan kadar flavonoid total menggunakan metode kalorimetri.Penelitian ini dimulai dengan identifikasi tumbuhan, pengambilan kulit batang nangka, pengolahan simplisia kulit batang nangka, pembuatan ekstrak etanol kulit batang nangka (Artocarpus heterophyllus Lam), pengukuran kandungan flavonoid total ekstrak etanol kulit batang nangka, penyiapan hewan uji, penyayatan luka pada kulit ayam, uji efektivitas flavonoid total ekstrak etanol kulit batang nangka (Artocarpus heterophyllus Lam) terhadap penyembuhan luka sayat pada ayam broiler (Gallus domesticus), analisis data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian ekstrak etanol kulit batang nangka (Artocarpus heterophyllus Lam) terhadap penyembuhan luka sayat pada kulit ayam broiler (Gallus domesticus) memberikan efek daya penyembuhan yang lebih baik dari kontrol negatif. Hasil pengolesan 4 kali dalam 24 jam paling cepat memberikan efek penyembuhan terhadap luka sayat pada kulit ayam broiler (Gallus domesticus). Berdasarkan hasil statistik terdapat 86,1% flavonoid yang mempengaruhi luas kurva dan mempengaruhi kesembuhan luas luka sayat pada ayam.

Unduhan

Data unduhan belum tersedia.

Rincian Artikel

Cara Mengutip
Kemalasari , N., Sumardi, S., & Febriani , Y. (2018). Uji Efektivitas Flavonoid Total Ekstrak Etanol Kulit Batang Nangka (Artocarpus heterophyllus Lam) Terhadap Penyembuhan Luka Sayat Pada Ayam Broiler (Gallus domesticus). Journal of Pharmaceutical and Sciences, 1(1), 1–6. https://doi.org/10.36490/journal-jps.com.v1i1.1
Bagian
Original Articles

Referensi

Ersam, T. (2001), Senyawa Kimia Mikromolekul Beberapa Tumbuhan Artocarpus Hutan Tropika Sumatra Barat, Disertasi, ITB, Bandung.

Ghozali, I. (2009). Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS, Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Vol.100-125.

Ghozali, I. (2009). “Aplikasi Analisis Multivariate dengan SPSS”. Semarang : UNDIP.

Hakim, E. H., E. L. Ghisalberti, S. A. Achmad, L. D. Juliawati, L. Makmur, Y. M. Syah, N. Aimi, Kitajima, & Takayama. (2006). Prenylated Flavonoid and Related Compounds of The Indonesian Artocarpus (Moraceae). J.Nat.Med, 60,161-184.

Hasibuan. (2010). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Bumi Aksara.

Harborne, J. B. (1987). Metode Fitokimia, Edisi ke dua, ITB, Bandung.

Lim, T. K. (2012). Edible Medical and Non-Medical Plant. London New York: Springer Dordrecht Heidelberg. 879-880.

Robinson, T. (1995). Kandungan Organik Tumbuhan Tinggi. Edisi VI. diterjemahkan oleh Kosasih Padmawinata, ITB, Bandung. Hal. 191-216.

Setyoadi & Kushaiyadi. (2011). Terapi Modalitas Keperawatan Pada Klien Psikogeriatrik Malang: Salemba medika.

Widyawaruyanti, A., Subehan, Kalauni, S. K., Awale, S., Nindatu, M., Zaini, N. C., Sjafruddin, D., Asih, P. B. S., Tezuka, Y., & Kadota, S. (2007). Artocarpus champeden and their antimalarial activity in vitro. J Nat Med, 61, 410–413.