Pengaruh Konseling terhadap Kepatuhan pada Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 di Poliklinik Penyakit Dalam Rumah Sakit Umum dr. Ferdinand Lumbantobing Sibolga
Isi Artikel Utama
Page: 1713-1720
Abstrak
Latar Belakang: Diabetes Melitus tipe 2 (DMT2) merupakan ancaman kesehatan global dengan prevalensi yang terus meningkat. Pengobatannya bersifat seumur hidup dan membutuhkan kepatuhan pasien yang optimal untuk mencapai keberhasilan terapi. Konseling oleh apoteker merupakan salah satu intervensi yang diyakini dapat meningkatkan kepatuhan tersebut. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh konseling apoteker dan faktor karakteristik pasien (umur, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan, dan akses ke rumah sakit) terhadap tingkat kepatuhan pengobatan pasien DMT2. Metode: Penelitian menggunakan desain one group pretest-posttest yang dilakukan di Poliklinik Penyakit Dalam RSUD dr. Ferdinand Lumbantobing Sibolga. Sebanyak 75 responden yang memenuhi kriteria inklusi dilibatkan. Kepatuhan diukur menggunakan kuesioner MARS-10 (Medication Adherence Rating Scale 10 item) sebelum dan setelah intervensi konseling. Uji Mann-Whitney dan Kruskal-Wallis digunakan untuk menganalisis pengaruh karakteristik pasien, sedangkan uji Wilcoxon digunakan untuk menganalisis pengaruh konseling. Hasil: Analisis terhadap variabel demografi seperti umur, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan, dan akses ke rumah sakit menunjukkan tidak ada hubungan yang signifikan dengan tingkat kepatuhan baik sebelum maupun setelah konseling (p>0,05). Namun, konseling apoteker terbukti meningkatkan kepatuhan secara signifikan. Skor kepatuhan rata-rata meningkat dari 6,49 (pretest) menjadi 8,08 (posttest) (p<0,05). Proporsi pasien yang patuh meningkat dari 52% menjadi 94,67% setelah diberikan konseling. Kesimpulan: Karakteristik pasien tidak berpengaruh signifikan terhadap kepatuhan. Konseling yang dilakukan oleh apoteker terbukti efektif dalam meningkatkan kepatuhan pengobatan pasien Diabetes Melitus tipe 2 secara signifikan.
Unduhan
Rincian Artikel

Artikel ini berlisensiCreative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
Referensi
Katzung, B.G., Masters, S.B., Trevor. A.J. Farmakologi Dasar dan Klinik Edisi 12. New York: Mc Graw Hill; 2012.
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor Hk.01.07/ Menkes /603 /2020 Tentang Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran Tata Laksana Diabetes Melitus Tipe 2 Dewasa. Jakarta; 2020
International Diabetes Federation. International Diabetes Federation (IDF) Atlas 10th Edition. In Diabetes Research and Clinical Practice (Vol. 102, Issue 2). Brussel; 2021
Cipolle, R.J. Strand, L.M. Morley, P.C. Pharmaceutical Care Practice. New York: Mc Graw Hill , Health Professions Division; 1998
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 72 Tahun 2016 Tentang Standar Pelayanan Kefarmasian Di Rumah Sakit. Jakarta; 2016
Bulu, A., Wahyuni, T. D., & Sutriningsih, A. Hubungan Antara Tingkat Kepatuhan Minum Obat Dengan Kadar Gula Darah Pada Pasien Diabetes Melitus Tipe II. Ilmiah Keperawatan 2019; 4(1), 181–189 DOI: https://doi.org/10.37311/jnj.v1i1.2057
Akrom, A., Sari, O. M., Urbayatun, S., & Saputri, Z. Analisis Determinan Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kepatuhan Minum Obat Pasien Diabetes Tipe 2 di Pelayanan Kesehatan Primer. Jurnal Sains Farmasi & Klinis 2019; 6(1), 54. https://doi.org/10.25077/jsfk.6.1.54-62.2019 DOI: https://doi.org/10.25077/jsfk.6.1.54-62.2019
Sammulia, S.F., Elfasyari, T.Y., Pratama, M.R. Hubungan Karakteristik Pasien Diabetes Melitus dan Tingkat Kepatuhan Minum Obat di Rumah Sakit X Kota Batam. Jurnal Jumantik 2020; Vol. 5 No.2 Juni – Nopember 2020
Rasdianah, N., Martodiharj, S., Andayani, T.M., Hakim, L. Gambaran Kepatuhan Pengobatan Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 di Puskesmas Daerah Istimewa Yogyakarta. Jurnal Farmasi Klinik Indonesia 2016; Vol. 5 No. 4, hlm 249–257
Hestiana, D.W. Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kepatuhan dalam Pengelolaan Diet pada Pasien Rawat Jalan Diabetes Mellitus Tipe 2 di Kota Semarang. Jurnal of Health Education 2017; (2) (2017) 138-145
Bagonza, James., Rutebemberwa, Elizeus., & Bazeyo, William. Adherence to anti diabetic medication among patients with diabetes in eastern Uganda; a cross sectional study. BMC Health Service Research 2015; 15, 1-7. DOI: https://doi.org/10.1186/s12913-015-0820-5
Kassahun, Ashebir., Gashe, Fanta., Mulisa, Eshetu., Rike, Wote Amelo. (2016). Nonadherence andfaktors affecting adherence of diabeteic patients to antidiabetic complication in Assela General Hospital, Oroma Region, Ethiopia, Journal of Pharmacy & BioAllied Sciences 2016
Rahmawati, A., Anggraeni, N.W. Pengaruh Konseling Apoteker terhadap Tingkat Kepatuhan Minum Obat dan Kadar Gula Darah Pasien Diabetes Mellitus. Jurnal Riset Kefarmasian Indonesia 2023; Vol.5 No.1, 2023 181-193. DOI: https://doi.org/10.33759/jrki.v5i1.349
Fatiha, C. N., & Sabiti, F. B. Peningkatan Kepatuhan Minum Obat Melalui Konseling Apoteker pada Pasien Diabetes Mellitus Tipe 2 di Puskesmas Halmahera Kota Semarang. JPSCR: Journal of Pharmaceutical Science and Clinical Research 2021; 6(1), 41. https://doi.org/10.20961/jpscr.v6i1.39297 DOI: https://doi.org/10.20961/jpscr.v6i1.39297
Permatasari, J., Almasdy, D., Raveinal. Pengaruh Konseling Farmasis Terhadap Pengetahuan dan Kepatuhan Pasien HIV/AIDS di Poliklinik VCT RSUP Dr. M. Djamil Padang. Jurnal Sains Farmasi & Klinis 2017; Vol 3 (2), 178-185 DOI: https://doi.org/10.29208/jsfk.2017.3.2.79
Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Pedoman Konseling Pelayanan Kefarmasian di Sarana Kesehatan. Jakarta; 2007