Isi Artikel Utama

Radina Yuni Mahesa Ginting
Sanna Kamisna Royani Purba

Page: 385-392

Abstrak

Demam tifoid salah satu penyakit yang menyerang saluran pencernaan manusia yang memiliki kaitan yang sangat erat dengan faktor sanitasi lingkungan. penyakit ini berada di negara-negara Asia yaitu Indonesia. Penyakit ini dapat menyebar melalui makanan dan minuman yang terkontaminasi yang disebabkan oleh salmonella enterica serovar typhi (S.Typhi ) dan merupakan penyakit menular. Demam tifoid salah satu penyakit infeksius yang disebabkan oleh bakteri Salmonella typhi, terjadi melalui makanan dan minuman yang menyebabkan penyakit penyebar makanan dan minuman, kuman akan berkembang terus dan menyebar kedalam aliran usus, gejala termasuk demam tinggi berkepanjangan, kelelahan, sakit kepala, mual, sakit perut, dan sembelit atau diare. Diantara beberapa pasien akan mengalami perubahan memiliki ruam, kasus yang parah dapat menyebabkan komplikasi seirus atau bahkan kematian. Demam tifoid dapat dilihat melalui darah. Desain yang dugunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif dengan pendekatan potong lintang.untuk mengetahui bakteri Salmonella typhi  pada sampel  pasien demam tifoid di RSUP.H. Adam Malik .dari 69 responden yang dilakukan pemeriksaan Tubex sebanyak 34 (49,3%) dan Widal 35 (50,7%).

Unduhan

Data unduhan belum tersedia.

Rincian Artikel

Cara Mengutip
Ginting, R. Y. M., & Purba, S. K. R. (2023). Gambaran pemeriksaan tubex dan widal pada pasien suspek tifoid di RSUP. H. Adam Malik Medan tahun 2023. Journal of Pharmaceutical and Sciences, 6(5-si), 385–392. https://doi.org/10.36490/journal-jps.com.v6i5-si.380
Bagian
Original Articles

Referensi

Adisasmito, A. (2016). Penggunaan antibiotik pada terapi demam tifoid anak di rsab harapan kita. Sari Pediatri, 8(3), 174. https://doi.org/10.14238/sp8.3.2006.174-80

Aini, A., & Ustiawaty, J. (2023). “profil lama demam penderita suspek demam tifoid terhadap hasil widal dan anti Salmonella typhi IgM.” Journal of Indonesian Medical Laboratory and Science (JoIMedLabS), 4(1), 1-13.

ALI, N. (2018). Deteksi imunoglobulin miu (igm) dan imunoglobulin gamma (igg) pada penderita demam tifoid. Jurnal Media Analis Kesehatan, 9(2), 107-112.

Amir, A. S., Nurrachmat, H., & Kartika, A. I. (2018, November). Uji Konfirmasi Widal Positif O Titer 1/160 dengan Rapid Test IgM Anti Salmonella typhi pada Penderita Suspek Demam Tifoid. In Prosiding Seminar Nasional Mahasiswa Unimus (Vol. 1).

Choerunnisa, N., Tjiptaningrum, A., & Basuki, W. (2014). proporsi pemeriksaan igm anti salmonella typhi 09 positif menggunakan tubex dengan pemeriksaan widal positif pada pasien klinis demam tifoid akut di rsud dr. h. abdul moeloek bandar lampung. Jurnal Majority, 3(1).

Gunawan, A., Djuminar, A., Ernawati, E., & Chaidir, L. (2018). Pengembangan prekultur oxgall sebagai sampel klinis untuk deteksi salmonella typhi dengan metode real-time pcr. Jurnal Teknologi Laboratorium, 7(2), 71-77. https://doi.org/10.29238/teknolabjournal.v7i2.127

Gunawan, D. P. H., & Marwoto, D. H. (2019). penelitian penyakit menular di indonesia bagian timur.

Guthrie, R. K. (2018). Salmonella. CRC press.

Hayati, S. and Ikhsani, A. (2021). Vaksinasi sebagai pencegahan resistensi antimikroba terhadap bakteri salmonella typhi. Jurnal Kesehatan Tambusai, 2(3), 276-283. https://doi.org/10.31004/jkt.v2i3.2376

Herman, H., Nurhadaya, N., Muawwana, M., & Nasir, M. (2021). profil pemeriksaan uji widal berdasarkan karakteristik penderita demam tifoid. Jurnal Media Analis Kesehatan, 12(2), 163-168.

Indriyani, P., Harahap, N., & Hasmar, W. (2022). Evaluasi penggunaan antibiotik pada pasien demam tifoid di rumah sakit x swasta bekasi pada tahun 2020. Jurnal Mitra Kesehatan, 4(2), 108-113. https://doi.org/10.47522/jmk.v4i2.138

Marselina, A., Safari, W., & Syafaat, M. (2022). Analisis kadar serum glutamic pyruvic transaminase (sgpt) dan serum glutamic oxaloacetic transaminase (sgot) pada penderita demam tifoid di rsud budhi asih. Medika Kartika Jurnal Kedokteran Dan Kesehatan, (Volume 5 No 3), 275-285. https://doi.org/10.35990/mk.v5n3.p275-285

Marvellini, R. and Sagala, F. (2020). Gambaran efektivitas seftriakson dan sefotaksim pada pasien demam tifoid usia 5 – 19 tahun di RSUD Bekasi periode januari 2019-desember 2019. Jurnal Kedokteran Universitas Palangka Raya, 8(2), 1020-1024. https://doi.org/10.37304/jkupr.v8i2.2036

Melarosa, P., Ernawati, D., & Mahendra, A. (2019). Pola penggunaan antibiotika pada pasien dewasa dengan demam tifoid di rsup sanglah denpasar tahun 2016-2017. E-Jurnal Medika Udayana, 8(1), 12. https://doi.org/10.24922/eum.v8i1.45224

Najmah, N. (2016). Epidemiologi Penyakit Menular. Jakarta: Penerbit TIM.

Nisa, Masadatun. Identifikasi Jumlah Limfosit Pada Pasien Diagnosa Demam Tifoid. Diss. Universitas Muhammadiyah Surabaya, 2014.

Renowati, R., & Soleha, M. S. (2019, December). Hubungan Uji Diagnostik Widal Salmonella typhi Dengan Hitung Leukosit Pada Suspek Demam Tifoid. In Prosiding Seminar Kesehatan Perintis (Vol. 2, No. 1, pp. 23123).

Sanjaya, D., Meriyani, H., Juanita, R., & Siada, N. (2022). Kajian literatur: profil resistensi salmonella typhi dan pemilihan antibiotik pada demam tifoid. JPSCR Journal of Pharmaceutical Science and Clinical Research, 7(2), 107. https://doi.org/10.20961/jpscr.v7i2.56656

Sarira, L. N. H., & Setiawan, J. S. (2020). Korelasi IgM Salmonella dengan SGOT pada Pasien Suspek Demam Typhoid Di Rumah Sakit Baptis Kediri. Jurnal Media Analis Kesehatan, 11(1), 11-18.

Sidabutar, S. and Satari, H. (2016). Pilihan terapi empiris demam tifoid pada anak: kloramfenikol atau seftriakson?. Sari Pediatri, 11(6), 434. https://doi.org/10.14238/sp11.6.2010.434-9

Situmorang, R. and Aprian, A. (2022). Gambaran jenis leukosit pada penderita suspek demam tifoid. Jurnal Sehat Indonesia (Jusindo), 4(02), 64-69. https://doi.org/10.36418/jsi.v4i02.45

Sofia, R. (2023). Korelasi tubex tf dengan angka leukosit pada penderita demam tifoid di rumah sakit umum cut meutia aceh utara. Jurnal Medika Malahayati, 7(2), 607-613. https://doi.org/10.33024/jmm.v7i2.9865

Syahniar, R., Fikri, K., Arumdini, M., & Rayhana, R. (2020). Profil hematologi pasien anak dengan tifoid serta korelasinya terhadap lama rawat inap. Media Kesehatan Politeknik Kesehatan Makassar, 15(1), 98. https://doi.org/10.32382/medkes.v15i1.1210

Wang, L., Nugraha, J., & Purwanta, M. (2017). Deteksi igm anti salmonella enterica serovar typhi dengan pemeriksaan tubex tf dan typhidot-m. Jurnal Biosains Pascasarjana, 19(2), 127. https://doi.org/10.20473/jbp.v19i2.2017.127-142

Wilsya, M., Rosa, Y., & P.F., D. (2021). Rasionalitas penggunaan antibiotik dalam pengobatan demam tifoid di rumah sakit x tahun 2020. Jurnal Kesehatan Jurnal Ilmiah Multi Sciences, 11(2), 101-106. https://doi.org/10.52395/jkjims.v11i2.330

Wulandari, Ismiati. Evaluasi Penggunaan Antibiotik pada Pasien Anak Rawat Inap Penderita Demam Tifoid di RSUD dr. Moewardi Surakarta Periode 2008. Diss. Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2009.