Formulasi dan uji aktivitas antibakteri sediaan salep daging daun lidah buaya (Aloe vera L.) terhadap bakteri Staphylococcus aureus pada penyembuhan luka bernanah
Isi Artikel Utama
Page: 268-275
Abstrak
Staphylococcus aureus merupakan salah satu bakteri yang dapat menyebabkan penyakit infeksi pada kulit, salah satunya adalah penyakit luka bernanah. Lidah buaya (Aloe vera L.) termasuk kedalam famili asphodelaceae yang merupakan salah satu tanaman yang diketahui memiliki senyawa antibakteri. Penelitian dilakukan secara eksperimental. Variabel bebas yaitu konsentrasi daging daun lidah buaya 20%,30% dan 40%. Dan konsentrasi salep daging daun lidah buaya 20%, 30%; dan 40%. Variabel terikat yaitu aktivitas antibakteri sediaan salep daging daun lidah buaya terhadap bakteri staphylococcus aureus pada penyembuhan luka bernanah, dan evaluasi mutu sediaan salep daging daun lidah buaya. Hasil nilai Zone of Inhibition (ZOI) antibakteri daging daun lidah buaya terhadap staphylococcus aureus sebesar 8,1 mm (konsentrasai 20%); 8,5 mm (konsentrasi 30%); dan 10,5 mm (konsentrasi 40%). Nilai ZOI antibakteri salep daging daun lidah buaya terhadap staphylococcus aureus sebesar 10,6 mm (F1 20%); 11,5 mm (F2 30%); dan 12,5 mm (F3 40%). Hasil uji pada luka bernanah pada hewan uji tikus mendapatkan skor penyembuhan sedang pada F1, F2, F3 dan K+ (gentamicin sulfate 0,1%) kuat, sehingga dapat dikatakan bahwa sediaan salep daging daun lidah buaya dapat menghambat pertumbuhan antibakteri pada penyembuhan luka bernanah meskipun dengan kategori sedang dibandingkan dengan Gentamicin salep 0,1% dengan kategori kuat (sensitif).
Unduhan
Rincian Artikel
Artikel ini berlisensiCreative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
Referensi
Agustin, E., Prasetyo, D., & Muchtar, M. (2022). Formulasi dan uji aktivitas antibakteri sediaan spray antiseptik tangan infusa daun kemangi (ocimum basilicum l.) dan lidah buaya (aloe vera (l.) burm.f.) terhadap bakteri staphylococcus aureus atcc 25923. Jurnal Farmasi Higea, 14(2), 120. https://doi.org/10.52689/higea.v14i2.425
Alepandi, M., Wahyudi, J., & Tiranda, Y. (2022). Efektivitas pemberian aloevera pada proses penyembuhan luka bakar: literature review. JKM Jurnal Keperawatan Merdeka, 2(1), 15-29. https://doi.org/10.36086/jkm.v2i1.1154
Anief, M., (2005), Farmasetika, 29-30, Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.
Apriani, A. and Fathir, A. (2021). Daya hambat getah lidah buaya (aloe vera) terhadap pertumbuhan bakteri staphylococcus aureus. Jurnal Sehat Indonesia (Jusindo), 3(2), 40-48. https://doi.org/10.36418/jsi.v3i2.28
Arif, T. and Solikhah, F. (2023). Perbedaan dua dosis ekstrak lidah buaya terhadap glukosa darah tikus diabetes mellitus. Jurnal Keperawatan, 21(1), 9-21. https://doi.org/10.35874/jkp.v21i1.1130
Beland, F. (2006). An evaluation of the biological and toxicological properties of aloe barbadensis(miller), aloe vera. Journal of Environmental Science and Health Part C, 24(1), 103-154. https://doi.org/10.1080/10590500600614303
Cappuccino, dan sarman J.G. (2013). Manual Laboratorium Mikrobiologi, Edisi 8. Jakarta: EGC. Hal. 290.
Depkes RI. (1995). Farmakope Indonesia. Jakarta: Departemen Kesehatan Republik Indonesia.
Depkes RI. (2000). Parameter Standar Umum Ekstrak Tumbuhan Obat. Jakarta: Dirjen POM, Direktorat Pengawasan Obat tradisional. Halaman 14-41.
Ditjen POM. (1995). Farmakope Indonesia, Edisi IV. Jakarta: Departemen Kesehatan Republik Indonesia.
Fani, M. and Kohanteb, J. (2012). Inhibitory activity of aloe vera gel on some clinically isolated cariogenic and periodontopathic bacteria. Journal of Oral Science, 54(1), 15-21. https://doi.org/10.2334/josnusd.54.15
Forno-Bell, N., Bucarey, S., García, D., Iragüen, D., Chacón, Ó., & Martín, B. (2019). Antimicrobial effects caused by aloe barbadensis miller on bacteria associated with mastitis in dairy cattle. Natural Product Communications, 14(12), 1934578X1989667. https://doi.org/10.1177/1934578x19896670
Furnawanthi, I., (2007), Khasiat dan Manfaat Lidah Buaya Si Tanaman Ajaib Ed.8, Jakarta Selatan: PT. AgroMedia Pustaka, Hal. 1-29.
Gunarti, N., Yuniarsih, N., S, R., Khoerunnisa, R., Allahuddin, A., Anggraeni, F., … & Ruhdiana, T. (2022). Artikel review: kandungan senyawa aktif tanaman untuk kesehatan kulit. Jfionline | Print Issn 1412-1107 | E-Issn 2355-696x, 14(2), 190-195. https://doi.org/10.35617/jfionline.v14i2.86
Harborne, J., (1996). Metode Fitokimia: Penuntun Cara Modern Menganalisis Tumbuhan. Cetakan kedua. Penerjemah: Padmawinata, K. dan I. Soediro. Bandung: Penerbit ITB.
Indriaty, S., Indrawati, T., & Taurhesia, S. (2016). Uji aktivitas kombinasi ekstrak air lidah buaya ( aloe vera l.) dan akar manis (glycyrrhiza glabra l.) sebagai penyubur rambut. Pharmaciana, 6(1). https://doi.org/10.12928/pharmaciana.v6i1.3235
Jawetz, E., Melnick, J. L., dan Adelburg, E. A. (2001). Mikrobiologi Kedokteran, Edisi XXII, Diterjemahkan oleh Bagian Mikrobiologi Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga. Jakarta: Penerbit Salemba Medika. Hal.205-209.
Kuncari, Emma Sri., Iskandarsyah, dan Praptiwi. (2014). Evaluasi, Uji Stabilitas Fisik dan Sineresis Sediaan Gel yang Mengandung Minoksidil, Apigenin dan Perasan Herba Seledri (Apium graveolens L.) Depok : Fakultas Farmasi Universitas Indonesia.
Lawrence, R., Tripathi, P., & Jeyakumar, E. (2009). Isolation, purification and evaluation of antibacterial agents from aloe vera. Brazilian Journal of Microbiology, 40(4), 906-915. https://doi.org/10.1590/s1517-83822009000400023
Maulidina, F. and Kusumastuti, A. (2014). Pengaruh pemberian vitamin c terhadap kadar trigliserida lanjut usia setelah pemberian jus lidah buaya ( aloe barbadensis miller). Journal of Nutrition College, 3(4), 665-672. https://doi.org/10.14710/jnc.v3i4.6866
Parnomo, T. and Pohan, D. (2021). Test the effectiveness of aloe vera extract on the growth of escherichia coli in vitro. International Journal of Health Sciences and Research, 11(8), 211-224. https://doi.org/10.52403/ijhsr.20210831
Pelczar, M.J. dan E.C.S. Chan. (2005). Dasar- Dasar Mikrobiologi. Ed. II. Universitas Indonesia (UI-Press). Jakarta.
Pertiwi, P. and Rahayuningsih, H. (2012). Pengaruh pemberian jus lidah buaya terhadap kadar glukosa darah puasa pada wanita prediabetes. Journal of Nutrition College, 1(1), 107-114. https://doi.org/10.14710/jnc.v1i1.408
Prasetya, H. (2012). Prospek Cerah Beternak Sapi Perah (Pembibitan, Pemeliharaan, Manajemen Kesehatan dan Pengolahan Susu). Yogyakarta: Pustaka Baru Press.
Qahar, H. (2020). Pengaruh lidah buaya menurunkan kadar glukosa darah pada diabetes melitus tipe 2. Jurnal Ilmiah Kesehatan Sandi Husada, 12(2), 798-805. https://doi.org/10.35816/jiskh.v12i2.408
Rahmawati, U., Rahayu, M., Martsiningsih, M., Pudyastuti, R., Siregar, S., & Gustina, M. (2023). Pendampingan pembuatan hand sanitizer alami pada masyarakat mejing lor ambarketawang gamping sleman. Ejoin Jurnal Pengabdian Masyarakat, 1(3), 170-175. https://doi.org/10.55681/ejoin.v1i3.653
Salisu, B. and S, M. (2019). Phytochemical screening and antimicrobial activity of aqueous stem extract of aloe vera on some common pathogenic bacteria. Umyu Journal of Microbiology Research (Ujmr), 4(2), 49-56. https://doi.org/10.47430/ujmr.1942.009
Sánchez, M., González-Burgos, E., Iglesias, I., & Gómez-Serranillos, M. (2020). Pharmacological update properties of aloe vera and its major active constituents. Molecules, 25(6), 1324. https://doi.org/10.3390/molecules25061324
Tanaka, M., Misawa, E., Ito, Y., Habara, N., Nomaguchi, K., Yamada, M., … & Higuchi, R. (2006). Identification of five phytosterols from aloe vera gel as anti-diabetic compounds. Biological and Pharmaceutical Bulletin, 29(7), 1418-1422. https://doi.org/10.1248/bpb.29.1418.
Voight, R. (1994). Buku Pelajaran Teknologi Farmasi (Edisi 5), Terjemahan S. Noerono, Yogyakarta: Gajah Mada University Pres.