Isi Artikel Utama

Dizky Ramadani Putri Papeo
Ahmad Rifly Suleman
Kadaria Toana
Chinta Suryaningrum
Intan Nusi
Erika Dami
Fhigra Marfiah

Page: 1508-1514

Abstrak

Pendahuluan: Glaukoma adalah kondisi mata yang mengakibatkan kerusakan saraf optik, menyebabkan kehilangan penglihatan dan bahkan kebutaan. Kerusakan pada saraf optik sering dikaitkan dengan tekanan intraokular (TIO) yang tinggi, tetapi dalam beberapa kasus, glaukoma dapat terjadi dengan tingkat TIO yang normal. Ada beberapa jenis glaukoma, salah satunya adalah glaukoma sudut tertutup primer. Glaukoma sudut tertutup dapat menyebabkan gejala yang tiba-tiba dan parah seperti sakit mata, sakit kepala, mual, dan penglihatan kabur.. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola terapi pengobatan glaukoma di salah satu rumah sakit di Kabupaten Gorontalo. Metode: Menggunakan data rekam medis pasien dengan menggunakan metode SOAP dan beberapa studi literatur. Hasil: Didapatkan beberapa data rekam medis. Dari rekam medik didapatkan obat yang paling banyak digunakan untuk menurunkan tekanan intraokular adalah tetes mata team ophthal 0,25% dan obat oral glauceta 250 mg, timolol maleat merupakan beta adreno-receptor blocker yang paling sering digunakan terutama pada pengobatan glaukoma. dan glauceta 250 sendiri merupakan obat yang mengandung Acetazolamide yang diindikasikan untuk mengurangi cairan yang menumpuk di bola mata dan mengurangi ketegangan bola mata. Kesimpulan: Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pola pengobatan pasien glaukoma sebagian besar menggunakan obat tim ophthal 0,25% dengan hasil 5 kali pemberian tim ophthal 0,25% dan pemberian 3 tetes mata yaitu HPMC + dekstran 70 + gliserin, Kalium iodida + natrium iodida dan HPMC + dekstran.

Unduhan

Data unduhan belum tersedia.

Rincian Artikel

Cara Mengutip
Papeo, D. R. P., Suleman , A. R., Toana, K., Suryaningrum, C., Nusi, I., Dami, E., & Marfiah, F. (2023). Pola terapi pengobatan glaukoma di RSUD Hasri Ainun Habibie Kabupaten Gorontalo. Journal of Pharmaceutical and Sciences, 6(4), 1508–1514. https://doi.org/10.36490/journal-jps.com.v6i4.191
Bagian
Original Articles

Referensi

Alfisyahrin, N., & Feriyani. (2021). Gambaran variasi terapi glaukoma pada penderita glaukoma di rsud meuraxa. Jurnal Sains Riset (JSR), 11(2), 288–293.

Ananda, E. P. (2016). Hubungan Pengetahuan, Lama Sakit Dan Tekanan Intraokuler Terhadap Kualitas Hidup Penderita Glaukoma. Jurnal Berkala Epidemiologi, 4(2), 288–300. https://doi.org/10.20473/jbe.v4i2.2016.288

Artini, W. (2015). Tatalaksana Glaukoma Primer Sudut Tertutup Akut/ Primer Sudut Tertutup Akut DR. Dr. Widya Artini, SpM(K) Departemen Medik Mata, Fakultas Kedokteran, Universitas Indonesia. Tatalaksana Glaukoma Primer Sudut Tertutup Akut.

Aryzki, S., & Ayuchecaria, N. (2020). Tingkat Pengetahuan Pasien Glaukoma Tentang Cara Penggunaan Dan Penyimpanan Obat Tetes Mata Timolol Di Poli Mata Rsud Ulin Banjarmasin. Jurnal Insan Farmasi Indonesia, 3(1), 142–153. https://doi.org/10.36387/jifi.v3i1.481

Gedde, S. J., Vinod, K., Wright, M. M., Muir, K. W., Lind, J. T., Chen, P. P., Li, T., & Mansberger, S. L. (2021). Primary Open-Angle Glaucoma Preferred Practice Pattern®. Ophthalmology, 128(1), P71–P150. https://doi.org/10.1016/j.ophtha.2020.10.022

Hajar, S., Emril, D. R., Fijratullah, & Rizkidawati. (2021). Gangguan Neurologis Pada Glaukoma. Jurnal Sinaps, 4(1), 1–12.

Ismandari, F., & Helda, H. (2011). Kebutaan pada Pasien Glaukoma Primer di Rumah Sakit Umum Dr. Cipto Mangunkusumo Jakarta. Kesmas: National Public Health Journal, 5(4), 185. https://doi.org/10.21109/kesmas.v5i4.140

Jack J Kanski. (2007). Clinical Ophthalmology. In Clinical Ophthalmology.

Lalita, A., Yamin, T., & Saerang, J. S. . (2016). Pencapaian Tekanan Intraokular Pasca Pemberian Timolol Maleat 0,5% pada Glaukoma Sudut Terbuka Primer. Jurnal E-Clinic, 4(1), 284–290.

Mahendra, B. I., Gustianty, E., & Rifada, R. M. (2022). Karakteristik Klinis Glaukoma Primer Sudut Tertutup Di Pusat Mata Nasional Rumah Sakit Mata Cicendo Pada Tahun 2020. Jurnal Kedokteran Dan Kesehatan : Publikasi Ilmiah Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya, 9(2), 235–244. https://doi.org/10.32539/jkk.v9i2.16963

Medscape. (2023). Drug Interaction Checker.

Nggaba, E., Widyastuti, S. K., & Soma, I. G. (2020). Laporan Kasus: Glaukoma pada Mata Kiri Anjing Cihuahua. Indonesia Medicus Veterinus, 9(3), 370–382. https://doi.org/10.19087/imv.2020.9.3.370

Plan, F. (2011). Meeting Program. Leukemia & Lymphoma, 52(sup2), vi–vi. https://doi.org/10.3109/10428194.2011.566066

Putri, P. G. A. B., Sutyawan, I. W. E., & Triningrat, A. M. P. (2018). Karakteristik penderita glaukoma primer sudut terbuka dan sudut tertutup di divisi glaukoma di Poliklinik Mata Rumah Sakit Umum Pusat Sanglah Denpasar periode 1 januari 2014 hingga 31 desember 2014. E-Jurnal Medika Udayana, 7(1), 16–21. https://ojs.unud.ac.id/index.php/eum/article/view/36493

Sari, E., & Aditya, M. (2016). Glaukoma akut dengan katarak imatur okuli dekstra et sinistra. J Medula Unila, 4(3), 46–50. http://juke.kedokteran.unila.ac.id/index.php/medula/article/view/1585/pdf

Siswoyo, S., Kushariyadi, K., & Purwitasari, D. F. (2020). Gambaran Kualitas Hidup - Fungsi Penglihatan Pasien dengan Glaukoma di Poli Mata Rumah Sakit di Kabupaten Jember. Pustaka Kesehatan, 7(3), 187. https://doi.org/10.19184/pk.v7i3.11366

Supit, W. (2023). Tindakan Trabekulektomi pada Pasien dengan Glaukoma Sudut Tertutup Primer Unilateral – Laporan Kasus. E-CliniC, 11(2), 198–203. https://doi.org/10.35790/ecl.v11i2.44760

Volotinen, M., Hakkola, J., Pelkonen, O., Vapaatalo, H., & Mäenpää, J. (2011). Metabolism of Ophthalmic Timolol: New Aspects of an Old Drug. Basic and Clinical Pharmacology and Toxicology, 108(5), 297–303. https://doi.org/10.1111/j.1742-7843.2011.00694.x

Wetarini, K., Dewi, N. M. R. P., & Mahayani, N. M. W. (2020). Acute angle closure glaucoma: Management in acute attack setting. Bali Medical Journal, 9(1), 386–389. https://doi.org/10.15562/bmj.v9i1.1659

Yulianti, S. ilyas; S. R. (2014). Ilmu Penyakit Mata.