Analysis of Escherichia coli and Chemical Substances in Corn Ice Beverages
Main Article Content
Page: 2174-2181
Abstract
The addition of inappropriate food additives (BTM) such as artificial sweeteners, and synthetic dyes which are added intentionally by food vendors is one of the problems that cause food not suitable for consumption because it can cause health problems. The purpose of this study was to analyze the dyes, sweeteners and E.coli in corn ice drinks sold in Pakam. The study design uses qualitative laboratory analysis. The population in this study is the corn ice traders in the city of Lubuk Pakam, amounting to 5 traders. The sample consisted of 5 traders who were in the Regent's Office, Galang Street, Segangular Field, Labu Beach and Ahmad Dahlan Street. The work procedure is by checking the coloring agent, sweetener and Escerichia coli examination. The results of laboratory tests revealed that the coloring agents in samples A and E contained Tartrazine and in samples B, C and D contained Tartrazine and Sunset Yellow, sweeteners were found in samples C and E and in samples A, B and D were not found to contain artificial sweeteners and 5 samples (100%) showed a total value of escerichia coli <3 APM / ml per ml sample. The conclusion in this study is that corn ice drinks sold in the city of Lubuk Pakam use coloring agents and sweetening agents that are permitted based on the Republic of Indonesia Ministerial Regulation No. 033 of 2012 and containing Escerichia coli of <3 APM / ml are still within the allowed limits in accordance with the Indonesian National Standard (SNI) and the Head of Indonesian National Drug and Food Control Agency Regulation No. HK.00.06.1.52.4011.
Downloads
Article Details

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
References
Kusnoputranto H. Kesehatan lingkungan. Fak Kesehat Masy Univ Indones Jakarta 2000;211.
Purnawijayanti HA. Sanitasi higiene dan keselamatan kerja dalam pengolahan makanan. - 2022.
Dewi MK. Aktivitas antibakteri ekstrak daun Majapahit (Crescentia cujete) terhadap pertumbuhan bakteri Ralstonia solanacearum penyebab penyakit layu. LenteraBio Berk Ilm Biol 2014;3.
Rahayu M. Penyakit layu Ralstonia solanacearum pada kacang tanah dan strategi pengendalian ramah lingkungan. Bul Palawija 2012:225863.
Arisman MB. Buku Ajar Ilmu Gizi: Keracunan Makanan. Jakarta EGC Hal 2009;93.
Arwiyanto T. Ralstonia solanacearum: biologi penyakit yang ditimbulkan dan pengelolaannya. UGM PRESS; 2018.
Yuliarti N. Awas! Bahaya di Balik Lezatnya Makanan 2007.
Purba P, Sudiatmaka K, Mangku DGS. Implementasi Undang-Undang No. 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen Terhadap Penyelesaian Sengketa Konsumen Di Kabupaten Buleleng. J Komunitas Yust 2019;2:156–67.
Nasution A. Perlindungan Konsumen: Tinjauan Singkat UU No. 8/1999-LN 1999 No. 42. J Huk Pembang 2002;32.
Eleanora FN. Prinsip Tanggung Jawab Mutlak Pelaku Usaha Terhadap Ketentuan Pasal 27 Uu No. 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen. Krtha Bhayangkara 2018;12:207–28.
Yulianti MD, Mustarichie R. Tata cara registrasi untuk pangan olahan industri rumah tangga (PIRT) dan makanan dalam negeri (MD) dalam rangka peningkatan produk yang aman dan bermutu di Bandung Jawa Barat. Farmaka 2017;15:57–64.
Jameelah M, Puteri NE. Penerapan cara produksi pangan yang baik pada industri kecil menengah (IKM) yang telah tersertifikasi halal LPPOM MUI Provinsi DKI Jakarta. J Al-Azhar Indones Seri Sains Dan Teknol 2020;5:197–201.
Putri D. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1168/MENKES/PER/X/1999 Tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 722/MENKES/PER/IX/1988 Tentang Bahan Tambahan Makanan Menteri Kesehatan Republik Indonesia 1999.
Baliwati YF, Khomsan A, Dwiriani CM. Pengantar pangan dan gizi. Penebar Swadaya; 2004.
Cahyadi IW. Analisis & aspek kesehatan bahan tambahan pangan. Bumi Aksara; 2023.
Wahyudi J. Mengenali bahan tambahan pangan berbahaya: Ulasan. J Litbang Media Inf Penelitian, Pengemb Dan IPTEK 2017;13:3–12.
Judarwanto W. Perilaku Makan Anak Sekolah. Picky Eaters Clinic (Klinik Khusus Kesulitan Makan Pada Anak) 2012.
Saparinto C, Hidayati D. Bahan Tambahan Pangan, KANISIUS 2006.
Nurdin N. Tinjauan penggunaan bahan tambahan pangan pada makanan jajanan anak sekolah. J Ris Kesehat 2018;7:85–90.
Husani A, Haritani H, Febriani Y. Analisis Zat Pewarna Rhodamin B pada Jajanan Pasar di Kabupaten Lombok Timur. Sinteza 2022;1:68–79. https://doi.org/10.29408/sinteza.v1i2.4483.
Faisal H, Reza A. Analisis Kualitatif Rhodamin B Pada Kerupuk Berwarna Merah Yang Beredar Di Kota Medan Tahun 2018. J Kim Saintek Dan Pendidik 2018;2:36–40.
Widyaningsih TD, Murtini ES. Alternatif pengganti formalin pada produk pangan. Trubus Agrisarana Surabaya 2006.
Putra A. Penetapan Kadar Siklamat pada Beberapa Minuman Ringan Kemasan Gelas dengan Metoda Gravimetri. Fak Farm Univ Andalas Padang 2011.
BAHARUDDIN T. Gambaran Kandungan Sakarin Dan Siklamat Pada Makanan Dan Minuman Jajanan Berlabel di SDN Kip Bara-Baraya 2 Makassar n.d.
Hadiana AB. Identifikasi siklamat pada pangan jajanan anak sekolah dan keluhan kesehatan. J Kesehat Lingkung 2018;10:191–200.