Analisis efektivitas antibiotik levofloxacin dan ceftriaxon pada pasien pneumonia di instalasi rawat inap RSD X Kota Cirebon Tahun 2023
Isi Artikel Utama
Page: 564-570
Abstrak
Pneumonia merupakan peradangan karena adanya mikroorganisme seperti bakteri, virus, jamur serta substansi asing yang masuk kedalam paru-paru. Tatalaksana terapi pneumonia diberikan antibiotik untuk menghilangkan bakteri penyebab dan penyembuhan secara keseluruhan. Secara konseptual, antibiotik levofloxacin dinilai lebih baik untuk terapi pneumonia dibandingkan ceftriaxon. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui perbandingan efektivitas antara antibiotik levofloxacin dan ceftriaxon pada pasien pneumonia di instalasi rawat inap RSD X Kota Cirebon. Parameter untuk menentukan efektivitas antibiotik berdasarkan suhu tubuh dan length of stay (LOS). Penelitian ini menggunakan desain penelitian cross-sectional secara retrospektif. Data pasien dari rekam medis sebanyak 91 sampel yang memenuhi kriteria inklusi. Analisis data terdiri dari karakteristik pasien, penggunaan antibiotik, dan data efektivitas terapi. Data diujikan secara statistika menggunakan Mann-Whitney. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perbandingan levofloxacin dan ceftriaxon memiliki efektivitas yang berbeda sebagai terapi antibiotik pada pasien pneumonia rawat inap RSD X Kota Cirebon, kecuali berdasarkan length of stay.
Unduhan
Rincian Artikel

Artikel ini berlisensiCreative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
Referensi
Permenkes RI. Pedoman Penggunaan Antibiotik. Permenkes RI 2021:1–97.
Poen A. Evaluasi Penggunaan Antibiotik Pada Pasien Pneumonia di Ruang Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit X. Social Clinical Pharmacy Indonesia Journal 2023;7:15–22. https://doi.org/10.52447/scpij.v7i1.6014. DOI: https://doi.org/10.52447/scpij.v7i1.6014
Kementrian Kesehatan, RI. Laporan Nasional Riskesdas. Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan; 2018.
Dinas Kesehatan. Profil Kesehatan Indonesia. 2021.
Dwi P, Al PP, Bangkalan H. Pengenalan dan Pencegahan Potensi Bakteri Penyebab 2023;4:10846–9.
Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI). Panduan Umum Praktis Klinis Penyakit Paru dan Pernapasan. 2021.
Prasetya AANPR, Wijaya IGEJS, Kurnianta PDM. Evaluasi Penggunaan Antibiotik dengan Metode ATC/DDD dan DU90% pada Pasien Pneumonia di RSD X Tahun 2022. Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia 2023;9:408–18. https://doi.org/10.35311/jmpi.v9i2.398. DOI: https://doi.org/10.35311/jmpi.v9i2.398
Khairani S, Ramadaniati HU, Sarnianto P, Kristin E, Anggriani Y. Evaluation of Antibiotic Use with Quantitative Methods in Hospitalization Pneumonia Patients at West Nusa Tenggara Hospital (Evaluasi Penggunaan Antibiotik dengan Metode Kuantitatif pada Pasien Pneumonia Rawat Inap di Rumah Sakit Nusa Tenggara Barat). Jurnal Ilmu Kefarmasian Indonesia 2023;21. DOI: https://doi.org/10.35814/jifi.v21i2.1449
Selvany, Kusumajaya H. Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Pneumonia. vol. 1. 2024. https://doi.org/https://doi.org/10.69549/kktc7792.
Faradhila A, Indawati I, Nurhaini R. Evaluasi Penggunaan Antibiotik Yang Rasional Pada Pasien Pneumonia Rawat Inap Di RS X Kota Cirebon. vol. 14. 2023. https://doi.org/https://doi.org/10.61902/cerata.v14i2.815. DOI: https://doi.org/10.61902/cerata.v14i2.815
Rusdy MN, Alfian Jafar M, Maulani D. Faktor Faktor yang Mempengaruhi Kejadian Pneumonia pada Balita di RSUD Haji Kota Makassar 2022. 2024.
Afifah Usri N, Husni A, Darussalam E, Azikin W, Loddo N, Safitri A, et al. Karakteristik Pasien Community Acquired Pneumonia Pada Pasien Balita di Rumah Sakit Ibnu Sina Makassar Tahun 2020-2022 2024;5.
Ilmi T, Yulia R, Herawati F. Evaluasi Penggunaan Antibiotik Pada Pasien Pneumonia di Rumah Sakit Umum Daerah Tulungagung. Jurnal Inovasi Farmasi Indonesia (JAFI) 2020;1:102. https://doi.org/10.30737/jafi.v1i2.903. DOI: https://doi.org/10.30737/jafi.v1i2.903
Kemenkes. Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran Tata Laksana Pneumonia Pada Dewasa. 2023.
Anggita D, Nurisyah S, Wiriansya EP. Mekanisme Kerja Antibiotik: Review Article. UMI Medical Journal 2022;7:46–58. https://doi.org/10.33096/umj.v7i1.149. DOI: https://doi.org/10.33096/umj.v7i1.149
Zahari NIN, Engku Abd Rahman ENS, Irekeola AA, Ahmed N, Rabaan AA, Alotaibi J, et al. A Review of the Resistance Mechanisms for β-Lactams, Macrolides and Fluoroquinolones among Streptococcus pneumoniae. Medicina (Lithuania) 2023;59. https://doi.org/10.3390/medicina59111927. DOI: https://doi.org/10.3390/medicina59111927
Meriyani H, Udayani NNW. Perbandingan Penggunaan Antibiotik Tunggal dan Kombinasi Pada Pasien Pediatrik dengan Gastroenteritis Akut (GEA) di RSUD Wangaya Denpasar. Jurnal Ilmiah Medicamento 2018;4. https://doi.org/10.36733/medicamento.v4i1.882. DOI: https://doi.org/10.36733/medicamento.v4i1.882
Yang R, Li Y, Li J, Xing L, Liu L. Clinical efficacy of ceftazidime combined with levofloxacin on heart failure complicated with pulmonary infection and its influence on cardiopulmonary function. vol. 13. 2021.
Damayanti M, Olivianto E, Yunita EP. Effects of Rational Use of Antibiotics on Clinical Improvement of Pediatric Inpatients with Pneumonia. Indonesian Journal of Clinical Pharmacy 2022;11:129–44. https://doi.org/10.15416/ijcp.2022.11.2.129. DOI: https://doi.org/10.15416/ijcp.2022.11.2.129
Rahardjoputro R, Sholihah I, Amrullah AW. Ketepatan Pemilihan Peresepan Antibiotik untuk Terapi Pneumonia pada Pasien Lansia Rawat Inap di Rumah Sakit X Surakarta. Indonesian Journal of Pharmacy and Natural Product 2023;6:1–7. https://doi.org/10.35473/ijpnp.v6i01.2152. DOI: https://doi.org/10.35473/ijpnp.v6i01.2152
Yadegarynia D, Tehrani S, Nejad FM, Shojaeian F, Keyvanfar A. Levofloxacin versus ceftriaxone and azithromycin for treating community-acquired pneumonia: a randomized clinical trial study. vol. 14. 2022. DOI: https://doi.org/10.18502/ijm.v14i4.10231