Analisis Efektivitas Biaya Penggunaan Antibiotik Pada Pasien BPJS Dengan Pneumonia Di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit X
Isi Artikel Utama
Page: 2852-2862
Abstrak
Pneumonia merupakan infeksi saluran pernafasan bawah yang saat ini masih menjadi tantangan besar bagi kesehatan masyarakat di seluruh dunia. Penggunaan antibiotik sebagai terapi utama sering kali tidak rasional dalam hal indikasi, dosis, serta pemilihan obat, sehingga dapat memengaruhi efektivitas klinis dan biaya perawatan. Penelitian ini bertujuan menilai rasionalitas serta menganalisis efektivitas biaya penggunaan terapi antibiotik pasien BPJS dengan pneumonia di instalasi rawat inap Rumah Sakit X. Jenis penelitian ini adalah studi non-eksperimental dengan metode observasional deskriptif menggunakan pendekatan payer perspective (BPJS). Data dikumpulkan secara retrospektif dari rekam medis pasien pneumonia periode Januari 2023–Juni 2025. Rasionalitas dianalisis dengan metode 4T. Analisis efektivitas biaya dilakukan menggunakan metode CEA melalui perhitungan ACER dan ICER. Berdasarkan hasil evaluasi rasionalitas menunjukkan bahwa rasionalitas penggunaan antibiotik berdasarkan pendekatan 4T, meliputi tepat indikasi (100%), tepat obat (100%), tepat pasien (97,7%), tepat besaran dosis (97,1%), tepat frekuensi (100%), tepat durasi (98,8%), tepat rute (100%). Total biaya medis langsung pasien dengan terapi cefoperazon adalah Rp 6.073.156, sedangkan pasien dengan terapi ceftriaxon adalah Rp 5.474.146 . Nilai ACER cefoperazon sebesar Rp 65.614 per 1% efektivitas klinis, nilai ACER ceftriaxon sebesar Rp 57.900 per 1% efektivitas klinis, sedangkan nilai ICER yaitu diperoleh nilai sebesar Rp866.667 per tambahan 1% efektivitas.
Unduhan
Rincian Artikel

Artikel ini berlisensiCreative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
Referensi
Kemenkes RI, “Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran Tata Laksana Pneumonia pada Dewasa,” Kementeri. Kesehat. RI, pp. 1–85, 2023.
A. Safitri, N. Nurmadilla, and S. W. Gayatri, “Peranan Multivitamin Pada Pasien Geriatri Dengan Pneumonia,” Wal’afiat Hosp. J., vol. 2, no. 1, pp. 63–74, 2021, doi: https://doi.org/10.33096/whj.v2i1.59. DOI: https://doi.org/10.33096/whj.v2i1.59
K. G. Mayaswari, I. E. Sipahutar, and N. L. P. Y. S. Cakera, “Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu tentang Pneumonia dengan Kejadian Pneumonia pada Balita,” vol. 17, no. 2, pp. 137–149, 2024.
R. Delfiyanti and T. Eryando, “Analisis Spasial Pemetaan Prioritas Penanganan Pneumonia pada Balita di Provinsi Jawa Timur Tahun 2022,” J. Multidiciplinary Appl. Nat. Sci., vol. 1, no. 1, pp. 1–12, 2024, doi: https://doi.org/10.56338/mppki.v7i5.5026. DOI: https://doi.org/10.56338/mppki.v7i5.5026
Perhimpunan Dokter Paru Indonesia, Panduan Umum Praktik Klinis Penyakit Paru dan Pernapasan. Perhimpunan Dokter Paru Indonesia: Jakarta, 2022.
Kemenkes RI, “Modul Penggunaan Obat Rasional,” Kementeri. Kesehat. RI, vol. 3–4, 2011.
S. T. Wahyuni, M. Andriani, and R. Dewi, “Analisis Efektivitas Biaya Penggunaan Antibiotik pada Pasien Pneumonia Anak Rawat Inap di Rumah Sakit X Kota Jambi Tahun 2022-2024,” J. Perspekt. Manaj. dan Keuang., vol. 6, no. 1, pp. 1–8, 2025, doi: https://doi.org/10.36805/farmasi.v6i1.1448. DOI: https://doi.org/10.36805/farmasi.v6i1.1448
H. N. Siregar, I. Prabowo, and Y. H. Hadiwiardjo, “Analisis Efektivitas Biaya Penggunaan Antibiotik Seftriakson dan Sefotaksim pada Pasien Pneumonia Komunitas Bayi dan Balita di Instalasi Rawat Inap RSUP Fatmawati Tahun 2017-,” Semin. Nas. Ris. Kedokt. 2020, pp. 112–122, 2020.
Issaura, N. F. Azizah, R. N. Faizah, I. P. Jami’atusholihah, and S. N. Rahmania, “Analisis Farmakoekonomi (Cost Effectiveness Analysis) Penggunaan Terapi Infus Imunoglobulin Intravena (IVIG) Pada Kasus Coronary Virus Disease (Covid-19),” Maj. Farm., vol. 18, no. 1, p. 90, 2022, doi: 10.22146/farmaseutik.v18i1.71903. DOI: https://doi.org/10.22146/farmaseutik.v18i1.71903
E. Barbagelata, C. Cillóniz, C. Dominedò, A. Torres, A. Nicolini, and P. Solidoro, “Gender differences in community-acquired pneumonia,” Minerva Med., vol. 111, no. 2, pp. 153–165, Apr. 2020, doi: 10.23736/S0026-4806.20.06448-4. DOI: https://doi.org/10.23736/S0026-4806.20.06448-4
WHO, “Pneumonia,” 2025. https://www.who.int/health-topics/pneumonia/#tab=tab_1 (accessed Oct. 30, 2025).
Kemenkes RI, “Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor HK.01.07/MENKES/2197/2023 Tentang Formularium Nasional,” Kementeri. Kesehat. Indones., pp. 1–219, 2023.
L. L. Albers MP, Lacy CF, Armstrong LL, Goldman MP, “Drug Information Handbook, 17th Edition,” Lexi Comp. 2009.
DrugBank, “Cefoperazone: Kegunaan, Interaksi, Mekanisme Kerja | DrugBank Online,” 2025. https://go.drugbank.com/drugs/DB01329 (accessed Oct. 23, 2025).
WHO, “Training workshop on screening, diagnosis and treatment of hepatitis B and C: Session 7,” pp. 1–249, 2020, [Online]. Available: https://cdn.who.int/media/docs/default-source/searo/hiv-hepatitis/training-modules/07-hbv-natural-history.pdf?sfvrsn=520b7c01_2
Badan Pusat Statistik, “BPS Statistics Economic Indonesia,” BPS-Statistics Indones., no. 17, 2025.