UJI EFEKTIVITAS AFRODISIAKA EKSTRAK ETANOL ALBEDO (MESOCARP) SEMANGKA (Citrullus lanatus (Thunb.) Matsumura & Nakai) PADA MENCIT (Mus musculus)

Abstrak

Disfungsi seksual merupakan suatu keadaan yang mengalami kesulitan dalam berhubungan seksual. Disfungsi seksual meliputi disfungsi ereksi, impotensi, ejakulasi dini dan gangguan hasrat (libido). Pengatasan gangguan seksual salah satunya dengan menggunakan afrodisiaka. Afrodisiaka merupakan semacam zat perangsang yang dapat meningkatkan gairah seks. Salah satu buah yang memiliki efek afrodisiaka yaitu buah semangka, tepatnya pada lapisan putih pada kulit yang mengandung sitrulin. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi afrodisiaka dan jumlah dosis yang efektif dari ekstrak etanol albedo (mesocarp) semangka (EEAS) terhadap mencit dengan menggunakan ICC (Introducing, Climbing and Coitus)Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan menggunakan 30 ekor mencit dan dibagi menjadi 5 kelompok. Kelompok I (kontrol negatif) CMC 0,5 %; kelompok II (kontrol positif) jamu pasak bumi; kelompok III; IV;V EEAS dengan dosis 7; 13;  dan 27 g/kgBB. Pemberian pada mencit secara oral dan dihitung intensitas ICC. Intensitas ICC dianalisis secara statistik menggunakan metode One Way ANOVA dan uji Post-Hoc Duncan menggunakan SPSS 24.0. Hasil uji statistik intensitas ICC antara kelompok jamu pasak bumi dan EEAS menunjukkan tidak ada perbedaan yang signifikan dengan nilai α > 0,05. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa EEAS berpotensi sebagai afrodisiaka pada mencit dengan dosis yang paling efektif sebesar 13 g/kgBB.

https://doi.org/10.36490/journal-jps.com.v3i1.43
PDF

Referensi

Andri, W. Y. 2010. Produksi Mencit Putih (Mus musculus) dengan Substitusi Bawang Putih (Allium sativum) dalam Ransum. Skripsi. Bogor: Fakultas Peternakan Institut Pertanian Bogor. Halaman 3-5.

Arisandi, Y. 2008. Difungsi Seksual. Semarang: Garda. Hal. 139.

Citraningtyas, G. 2015. Uji Efek Afrodisiaka Ekstrak Etanol Buah Pare (Momordica Carantia L.) terhadap Libido Tikus Putih Jantan Galur Wistar (Ratus norvegicus). Jurnal Pharmacon. 4(3): 147-149.

Depkes RI. 2010. Farmakope Herbal Indonesia. Jakarta: Depkes RI. Halaman 113-115.

Harmusyanto, R. 2013. Studi Mengenai Efek Daun Katuk (Sauropus Androgynus (L) Merr.)Terhadap Libido Kelinci Jantan (Oryctolagus Cuniculus) Sebagai Afrodisiak. Jurnal Fakultas Farmasi Universitas Surabaya. 2(1): 5-6.

Hidayat, A. 2012. Kebutuhan Dasar Manusia. Surabaya: Health Books Publishing. Halaman 6-7.

Indrisari, M., Rahimah, St.,Umar, A. H dan Allyah, A. P. 2013. Uji Efek Afrodisiaka dari Ekstrak Bawang Putih (Alliumsativum) pada Hewan Coba Mencit (Mus musculus). Jurnal Farmasi Akademi Farmasi Kebangsaan Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi. 2: 140-144.

Oktavina, D.M. 2006. Ramuan Afrodisiak Nusantara Pembangkit Gairah. Jakarta: Esensi. Halaman 76.

Rochmatika, D. 2012. Analisis Kadar Antioksidan Pada Masker Wajah Berbahan Dasar Lapisan Putih Kulit Semangka (Citrullus Vulgaris Schard). Seminar Nasional Penelitian, Pendidikan dan Penerapan MIPA. Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta. Hal. 1-2.

Yulisbeth, A. 2018. Aktivitas Fraksi n-butanol Cawat Hanoman (Libicia pumila) terhadap Mencit Jantan. Karya Ilmiah. Kalsel: Universitas Lambung Mangkurat. Hal. 10.

##submission.license.cc.by-nc-sa4.footer##

##plugins.generic.usageStats.downloads##

##plugins.generic.usageStats.noStats##