Benyamin, L. (1989). Hospital, Citra, Peran dan Fungsi (Tinjauan Fenomena Sosial). Yogyakarta: Kanisius. Hal. 7-8.
Bustami, M. S. (2011). Penjaminan Mutu Pelayanan Kesehatan & Akseptabilitasnya. Jakarta: Erlangga. Hal. 5-6.
Kemenkes RI. (2014). Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 30 tahun 2014 Tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Apotek. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI. Hal. 2-25.
Kemenkes RI. (2016). Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 30 tahun 2016 Tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Apotek. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI. Hal. 45.
Nasution, M. N. (2001). Manajemen Mutu Terpadu. Jakarta: Ghalia Indonesia. Hal. 45.
Notoatmodjo, S. (2007). Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Jakarta : Rineka Cipta. Hal. 28.
Notoatmodjo, S. (2012). Metodologi Penelitian Kesehatan. Edisi Revisi. Jakarta: Rineka Cipta. Hal. 124.
Rinza, D. (2009). Pengaruh Iuran Biaya Pelayanan Kesehatan Terhadap Pasien Askes Rawat Inap di Rumah Sakit Umum Pusat H. Adam Malik. Tesis. Medan: Fakultas Kesehatan Masyarakat USU. Hal. 40.
Sabarguna. (2004). Quality Assurance Pelayanan RS. Jawa Tengah: Konsorsium. Hal. 21.
Suma’mur. (2009). Hiegiene Perusahaan dan Keselamatan Kerja. Jakarta: Sagung Seto. Hal. 7-8.
Surahman dan Husen. (2011). Konsep Dasar Pelayanan Kefarmasian berbasis Pharmaceutical Care. Bandung: Widya Padjajaran. Hal. 5.
Tjiptono & Anastasia Diana. 2001. Total Quality Management. rev.ed. Yogyakarta: Andi Offset. Hal. 42.