Hubungan penggunaan alat pelindung diri (APD) dengan kejadian keracunan pestisida golongan organofosfat secara fisik pada petani di desa batin baru Kecamatan Bandar Kabupaten Bener Meriah
Abstrak viewed = 0 times
pdf downloaded = 0 times

Abstrak

Latar Belakang: Penggunaan pestisida organofosfat secara luas berdampak pada meningkatnya kasus keracunan, yakni sebanyak 80% kasus keracunan pestisida merupakan kasus keracunan pestisida organofosfat. Tujuan: penelitian ini untuk mengetahui Hubungan Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) Dengan Kejadian Pestisida Golongan Organofosfat Secara Fisik Pada Petani Di Desa Batin Baru Kecamatan Bandar Kabupaten Bener Meriah. Metode: Jenis penelitian ini adalah survei analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh petani yang ada di Desa Batin Baru Kecamatan Bandar Kabupaten Bener Meriah yang berjumlah 370 orang. Sampel sebanyak 79 orang, didapat dengan menggunakan rumus slovin. Sampel diambil dengan teknik accidental sampling. Data dianalisis dengan menggunakan uji chi-square. Hasil: penelitian menunjukkan bahwa dari keracunan organofosfat mayoritas responden tidak keracunan pestisida golongan organofosfat sebanyak 73 responden (92,4%). Dari penggunaan APD mayoritas responden sebagian menggunakan APD sebanyak 61 responden (77,2 %). Berdasarkan hasil uji statistik Chi Square dan pada derajat kepercayaan 95% dilakukan untuk mengetahui Hubungan Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) dengan Kejadian Keracunan Peptisida Golongan Organofosfat Secara Fisik Pada Petani di Desa Batin Baru Kecamatan Bandar Kabupaten Bener Meriah Tahun 2020, diperoleh nilai P Value 0,003 (P ≤ 0,05). Kesimpulan: penelitian ini secara statistik bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara penggunaan APD dengan kejadian keracunan pestisida golongan organofosfat. Disarankan kepada para petani agar menggunakan APD agar mencegah keracunan pestisida.

https://doi.org/10.36490/journal-jps.com.v5i2.168
pdf

Referensi

Anggoro K. Hubungan Antara Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) Dengan Kejadian Keracunan Pestisida Pada Petani Penyemprot Hama Di Desa Ngrapah Kecamatan Banyubiru Kabupaten Semarang. https://2Fejournal.undip.ac.id . 2008.
Afriyanto. Kajian Keracunan Pestisida Pada Petani Penyemprot Cabe Di Desa Candi Kecamatan Bandungan Kabupaten Semarang. Universitas Dipenogoro; 2010.
Dinkes Aceh. Prevalensi Petani Yang Terpapar Pestisida Golongan Organofosfat [Internet]. 2016 [cited 2022 Dec 23]. Available from: https://wordpress.com/2012/04/17/pestisida-pada-petani/.
Isgiyanto A. Teknik Pengambilan Sampel Pada Penelitian Non-Eksperimental. Jogjakarta: Mitra Cendikia; 2009.
Lubis, Sari H. Deteksi Dini dan Penatalaksanaan Keracunan Pestisida Golongan Organo Fosfat Pada Tenaga Kerja. Medan: FKM USU; 2012.
Nurhasmawaty. Pestisida dan Pencemarannya. Medan: USU; 2010.
Ngatidjan. Toksikologi. Yogyakarta: FK UGM; 2011.
Notoatmodjo S. Kesehatan Masyarakat Ilmu Dan Seni. Jakarta: Rineka Cipta; 2012.
Qiyaqiyu. Warning Bahaya Pestisida [Internet]. 2010 [cited 2022 Dec 23]. Available from: http://qiyaqiyu.blogspot.com/2008/01/warning-bahaya-pestisida_21.html.
Rini. Petunjuk Penggunaan Pestisida. Jakarta: Penerbit Swadaya; 2015.
Rimanth. Bahaya Pestisida Terhadap Kesehatan [Internet]. 2012 [cited 2022 Dec 23]. Available from: http://bushido02.wordpress.com/2007/11/08/bahaya-pestisida-terhadap-kesehatan-manusia/. Ilmu kebidanan Sarwono Prawirohardjo (3rd ed.).
Sudarmo S. Pestisida. Kanisius. Yogyakarta. : Fitramaya; 2011.
##submission.license.cc.by-nc-sa4.footer##

##plugins.generic.usageStats.downloads##

##plugins.generic.usageStats.noStats##