Aini, S. Q. dan Shovitri, M. (2018). Studi awal pemanfaatan bawang putih yang dihitamkan sebagai antibakteri. Jurnal Sains dan Seni ITS, 7(1), 9-12.
Bae, S. E., Cho, S. Y., Won, Y. D., Lee, S. H., dan Park, H. J. (2012). A comparative study of the different analytical methods for analysis of S-allyl cysteine in black garlic by HPLC. Journal Food Science and Technology, 46, 532-535. doi: 10.1016/ j.lwt.2011.11.013.
Bharat, P., Dave, A. R., Chandola, H. M., Goyal, M. R., Shukla, V. J., dan Khant, D. B. (2014). Comparative analytical study of single bulb and multi bulb garlic (Allium sativum Linn.). International ]mJournal of Alternative Medicine, 2(4), 87-91.
Departemen Kesehatan Republik Indonesia. (1995). Farmakope indonesia (Edisi IV). Jakarta : Departemen Kesehatan.
Hernawan, U. K. dan Setyawan, A.D. (2003). Senyawa organosulfur bawang putih (Allium sativum L.) dan aktivitas biologinya. Jurnal Biofarmasi, 1(2), 65-76.
Putri, P. E. (2019). Perbandingan aktivitas antioksidan ekstrak bawang putih dan bawang putih tunggal bentuk segar dan fermentasi dengan metode DPPH. Skripsi, Palembang : Program Sarjana Farmasi Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi Bhakti Pertiwi.
Rohman, A. (2009). Kromatografi untuk analisa obat. Yogyakarta :
Graha Ilmu.
Saefudin., Marusin, S., dan Chairul. (2013). Aktivitas antioksidan pada enam jenis tumbuhan Sterculiaceae. JurnalPenelitian Hasil Hutan, 31(2), 103-109.
Sari, F. D. P. dan Utami, P. I. (2009). Penetapan kadar kloramfenikol dalam tetes mata pada sediaan generic dan merk dengan metode kromatografi cair kinerja tinggi. Journal pharmacy, 6(2), 53-59.
Yoo, M., Lee, S., Lee, S., Seog, H., dan Shin, D. (2010). Validation of high perfomance liquid chromatoghraphy methods for determination of bioactive sulfur compounds in garlic bulbs. Journal Food Science and Biotechnology, 19, 1619-1626. doi: 10.1007/s10068-010-0229-1.